Pertamina Siapkan Rp41,9 T untuk Blok Migas Luar Negeri

Rabu, 20 Mei 2015 - 16:35 WIB
Pertamina Siapkan Rp41,9 T untuk Blok Migas Luar Negeri
Pertamina Siapkan Rp41,9 T untuk Blok Migas Luar Negeri
A A A
JAKARTA - PT Pertamina (persero) mengalokasikan belanja modal sebesar USD3,2 miliar atau setara Rp41,92 triliun (kurs Rp13/100/USD) untuk mengembangkan blok-blok minyak dan gas (migas) di luar negeri.
Nilai itu sekitar 26,9% dari total keseluruhan belanja modal perusahaan.

Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, alokasi belanja modal untuk menggenjot anak usahanya di luar negeri, yakni Pertamina Internasional Eksplorasi & Produksi (PIEP).

Adapun PIEP mengelola tiga anak perusahaan, yakni PT Pertamina Irak Eksplorasi Produksi (Pirep), PT Pertamina Malaysia Eksplorasi Produksi (PMEP), dan anak usaha yang bekerja sama dengan Conoco Phillips Algeria Ltd (Copal Ltd).

"Total rata-rata produksi mencapai 78.000 barel oil equivalent per day (boepd) peak-nya sampai 89.000 boepd. Komposisinya paling besar adalah Malaysia karena sudah masuk kategori sudah beroperasi," kata dia di Jakarta, Rabu (20/5/2015).

Menurut Wianda, PIREP mengelola lapangan West Qurna 1 dengan tipe kontrak Technical Service Contract (TSC) dengan hak partisipasi (participating interest/PI) sebesar 10%.

Sedangkan PMEP mengelola Blok Sabah dan Sarawak melalui production sharing contract (PSC) dengan PI sebesar 18-25% dan Copal Ltd perusahaan plat merah ini memiliki saham terbesar di Blok Menzel Lejmart North (MLN) sebesar 65%, EMK 16,9% dan Ourhud 3,73%.

Dia mengatakan bahwa Pertamina akan fokus pada pengembangan tiga sumur di lapangan migas MLN di Aljazair. Pasalnya, komposisi saham di MLN paling besat dibanding lainnya.

"Sesuai rencana akan ada tambahan 30.000 bopd (barel oil per day). Targetnya ada tambahan empat sumur tahun ini," kata dia.

Sementara di Malaysia, Pertamina akan membawa pulang 24.000 boepd dari hasil partisipasi blok migas di sana untuk diolah di kilang-kilang Pertamina.

Tahap pertama, Pertamina telah membawa pulang 300.000 boepd pada 7 April 2015 lalu. Kemudian pada 21 April 2015, Pertamina membawa pulang 600.000 boepd.

"Jika hasil peak-nya mencapai 45.000 boepd, harapannya target 2022 produksi mencapai 70.000 boepd," kata dia.

Sementara itu, Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam mengatakan, upaya peningkatan cadangan dan produksi dari luar negeri termasuk dari aset-aset di Malaysia sangat penting tidak hanya menguntungkan secara bisnis, akan tetapi bagi upaya peningkatan ketahanan energi nasional.

Dia mengatakan dalam upaya pembelian aset di luar negeri Pertamina memprioritaskan pada lapangan-lapangan berproduksi.

"Pertamina telah melakukan tiga kali lifting minyak dari aset Malaysia dengan volume sekitar 300.000 barel hingga 500.000 barel sekali lifting. Minyak tersebut dikirimkan ke kilang minyak Pertamina seperti Cilacap," kata dia.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4080 seconds (0.1#10.140)