Program Pelatihan TKI senilai Rp1 Triliun Dimulai Tahun Ini

Jum'at, 22 Mei 2015 - 15:26 WIB
Program Pelatihan TKI senilai Rp1 Triliun Dimulai Tahun Ini
Program Pelatihan TKI senilai Rp1 Triliun Dimulai Tahun Ini
A A A
JAKARTA - Pemerintah Mulai melakukan pelatihan keterampilan bagi calon tenaga kerja Indonesia (TKI) yang berada di enam provinsi. Pelatihan ini akan diikuti sebanyak 4.500 calon TKI per tahun.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Meneg PP dan PA) Yohana Yambise mengatakan masih banyak TKI yang tidak mempunyai keahlian sehingga menjadi korban penipuan.

Lalu karena keterbatasan keterampilan pun mereka hanya menjadi penata laksana rumah tangga (PLRT). Negara menginginkan TKI ini dimodali dengan skill atau keterampilan agar perlindungan dan kesejahteraanya bertambah.

"TKI kita masih kurang dalam skill bahasa. Itu yang menyebabkan banyak terjadi pelecehan diluar negeri," kata Yohana saat penandatanganan MoU Pelatihan Kerja bagi Calon TKI dengan Tahir Foundation di ruang Sasana Bakti kantor Kemendagri, Jumat (22/5/2015).

Yohana menjelaskan, selama lima tahun kedepan kerja sama dengan Tahir Foundation ini melibatkan enam provinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTT, NTB dan Maluku.

Nota kesepahaman ini, kata dia, wujud kepedulian swasta dalam mengembalikan harkat dan martabat perempuan Indonesia yang bekerja diluar negeri. Dia pun berharap makin banyak pihak swasta seperti Tahir Foundation yang mau membantu calon TKI.

Yohana menyebutkan, ada lima bidang yang diinisiasi yakni pelatihan bahasa inggris dan mandarin, hospitality, keperawatan, dasar bisnis dan pengembangan karakter.

Pelatihan ini, kata dia, direncanakan mulai Agustus depan. Selain dengan Tahir kementerian juga akan bekerjasama dengan Kemenlu, Kemenaker, BNP2TKI dan duta besar Hongkong, Singapura, Malaysia, Taiwan dan Dubai.

Sementara Mendagri Tjahjo Kumolo mengatakan, per satu angkatan akan dilatih 4.500 calon TKI. Enam provinsi lokasi pelatihan ini dipilih langsung pemerintah karena dilihat sebagai kantung TKI yang paling menyedihkan kualitas TKInya namun disisi lain merupakan provinsi terbanyak pemasok TKI ke Malaysia dan timur Tengah.

Pendiri Tahir Foundation Dato Sri Tahir menambahkan, pihaknya menyediakan Rp1 triliun untuk program pelatihan ini. Setiap tahunnya disalurkan Rp200 miliar ke enam provinsi tersebut.

Tahir menerangkan, pihaknya memang tidak bisa memberantas kemiskinan secara keseluruhan. Namun dia bekerja sama dengan Kemen PP dan PA dapat memberikan pelatihan yang konsisten bagi pekerja perempuan Indonesia.

"Kita ingin mereka berkeahlian dan berketahanan sehingga punya posisi tawar. Jadi mereka tidak lagi Jadi PLRT Namun pekerja yang profesional," katanya.

Tahir menjelaskan, TKI yang terlatih dengan baik dapat memperoleh penghasilan tambahan bagi dia dan keluarga. Selain itu dapat mengurangi resiko tindakan pelecehan.

Dia berharap, menjadi TKI di luar negeri selama 2-3 tahun para TKI bisa mengumpulkan modal berwirausaha. Akan lebih baik, kata dia, jika mereka bisa berwirausaha di luar negeri karena sudah dibekali keahlian bahasa dan keterampilan.

Tahir mengatakan, pihaknya akan menyediakan sarana prasarana pelatihan bagi calon TKI. Biaya kegiatan operasional selama pelatihan juga akan disediakan pihaknya.

Selain itu mereka juga akan memfasilitasi penyaluran dan penempatan Calon TKI terdidik sesuai kompetensinya.

"Kami akan berikan uang makan dan uang saku kepada calon TKI sehingga mereka pun masih bisa mengirim uang ke keluarga selama dilatih," ungkapnya.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8209 seconds (0.1#10.140)