Pemerintah Diminta Segera Selesaikan Kasus Beras Plastik

Kamis, 28 Mei 2015 - 14:42 WIB
Pemerintah Diminta Segera Selesaikan Kasus Beras Plastik
Pemerintah Diminta Segera Selesaikan Kasus Beras Plastik
A A A
JAKARTA - Pakar Ekonomi Universitas Indonesia (UI) Firmanzah meminta pemerintah, termasuk pemerintah daerah (pemda) dan kepolisian berkoordinasi untuk segera menyelesaikan isu beras plastik karena kasus tersebut sudah menimbulkan keresahan di masyarakat.

"Harus ditelusuri pihak-pihak yang bertanggungjawab terhadap beredarnya isu beras plastik karena memang ada beberapa kasus yang terungkap, ternyata memang ada di masyarakat, segera ditangkap pelakunya," ujarnya di Kampus UI Depok, Kamis (28/5/2015).

Mantan Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi ini menilai jika beras plastik adalah beras impor, maka importir juga harus ditindak tegas. Begitu juga jika diproduksi di dalam negeri harus ditelusuri dan ditindak tegas.

"Karena barang seperti beras sangat ganggu psikologis masyarakat jelang puasa dan Idul Fitri ata Lebaran, pemerintah harus bertindak cepat meningkatkan kepercayaan masyarakat atas peredaran beras di Tanah Air," ungkapnya.

Selain kerja sama dengan kepolisian dan pihak terkait, Firmanzah mendorong polisi untuk berkoordinasi dengan pemerintah daerah karena kebutuhan pokok di daerah menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.

"Karena gubernur dan bupati front atau garda terdepan awasi kebutuhan pokok di daerahnya, jagung kedelai gula pasir serta beras. Kepolisian ajak berkoordinasi dengan pemda dan kalau perlu dibentuk gugus tugas khusus investigasi peredaran beras plastik," tegasnya.

Mantan Dekan FEUI ini menambahkan dampak yang paling terasa adalah keresahan masyarakat secara psikologis bila isu beras plastik berlarut-larut. Menjelang puasa dan Lebaran, lanjutnya, konsumsi beras akan sangat tinggi dan jika tak ditangani cepat maka beras berkualitas yang bagus akan menumpuk.

Firmanzah menengarai bahwa kasus ini sudah berpotensi kriminal karena meresahkan masyarakat.

"Kita belum tahu ya sampai kasus ini terungkap masih berandai-andai, kenapa motifnya seperti apa terlibat di dalamnya, kenapa beredar di masyarakat, saya rasa kriminal sebab tak hanya meresahkan publik tetapi sangat jahat sekali jika dikonsumsi akan sebabkan keracunan," tuturnya.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4992 seconds (0.1#10.140)