Banyak Perusahaan Hijrah ke Daerah karena UMR

Senin, 01 Juni 2015 - 20:25 WIB
Banyak Perusahaan Hijrah ke Daerah karena UMR
Banyak Perusahaan Hijrah ke Daerah karena UMR
A A A
JAKARTA - Alasan utama sejumlah perusahaan ramai-ramai memilih pindah ke daerah karena masalah upah minimum regional (UMR) yang tinggi. Hal ini terutama terjadi pada perusahaan padat karya yang membutuhkan sumber daya manusia (SDM) banyak.

Situasi tersebut seperti yang terjadi di wilayah Bogor, Jawa Barat. Jumlah perusahaan di Kota Hujan tersebut dari tahun ke tahun berkurang.

"Berkurangnya jumlah perusahaan memengaruhi penerimaan pajak dari bea masuk dan cukai. Ini menjadi indikator dari iklim usaha yang ada di daerah tersebut," ujar Kepala Seksi Penindakan dan Penyidikan KPPBC Pabean A Bogor, Sodikin dalam kunjungannya ke redaksi Koran Sindo dan Sindonews di Auditorium Gedung Sindo, Jakarta, Senin (1/6/2015).

Dia menuturkan, perusahaan yang pindah dari kawasan Bogor terutama dari industri tekstil. Di mana industri ini membutuhkan SDM yang sangat banyak.

"Kita contohkan Nike. Karyawan di perusahaan tersebut mencapai 7.000 orang. Kalau misal selisih (UMR) Rp1 juta, perusahaan menghitung bisa menghemat Rp70 miliar lebih dalam setahun. Bagi perusahaan itu bisa dipakai untuk membangun pabrik baru," paparnya.

Sebab itu, Sodikin tidak heran bila melihat sejumlah perusahaan di kawasan industri memilih pindah ke daerah lain, seperti Wonosobo, Majalengka dan sebagainya.

"UMR di sana rendah. Perusahaan bisa lebih menghemat. Tapi, akses internet atau lainnya menjadi masalah terutama dalam mengurus perizinan dan pajak secara online," paparnya.

Baca:


Bea Cukai Bogor Optimistis Target Penerimaan Tercapai

Inflasi Naik, HT Khawatir Kualitas Hidup Turun dan PHK
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9227 seconds (0.1#10.140)