Ini Klarifikasi Sudirman soal Tuduhan Mafia Migas ke SBY

Selasa, 09 Juni 2015 - 14:18 WIB
Ini Klarifikasi Sudirman soal Tuduhan Mafia Migas ke SBY
Ini Klarifikasi Sudirman soal Tuduhan Mafia Migas ke SBY
A A A
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said memberikan klarifikasi terkait pernyataannya, yang menyebutkan pemberantasan mafia migas selalu berhenti di kantor presiden. Komentarnya itu dinilai Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melalui kicauannya di Twitter sebagai fitnah.

Dia menjelaskan, apa yang disampaikan di berbagai forum terkait Pertamina Energy Trading Limited (Petral) dan pemberantasan mafia migas sedianya sama seperti yang dikatakan saat pertama kali berdiskusi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"‎Saya sampaikan kepada forum bahwa tugas saya ini sangat berat. Dan, itu sudah dilakukan diskusi dengan presiden ketika presiden membahas banyak hal soal pandangan di migas dan energi," ujarnya di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Selasa (9/6/2015).

Saat berdiskusi, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut sempat bertanya kepada Sudirman mengenai cara menyelesaikan persoalan migas tersebut. Dia pun menjawab bahwa dirinya tidak memiliki pengalaman teknis yang cukup lama dalam sektor energi.

"‎Tapi saya yakin banyak ahli migas dan energi yang bisa bergabung dengan kita. Karena sebetulnya meluruskan soal energi ini bukan soal teknis Pak. Tapi, soal korupsi, soal kebersihan praktik," tuturnya.

Mantan bos Pindad ini mencontohkan, kasus korupsi yang menyeret mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian ESDM menjadi bukti bahwa korupsi sedianya telah membudaya dan mengakar sangat dalam di lingkup energi. Sebab itu, bukan hal yang gampang untuk menyelesaikan.

"‎Karena itu saya menekankan, hanya bila pimpinan tinggi negara ini lurus, maka sektor ini bisa diluruskan," tegas Sudirman.

Kemudian, dikisahkan pula mengenai pengalamannya saat menjadi salah satu pejabat di PT Pertamina (Persero). Kala itu, dirinya pernah menginisiasikan perbaikan di tubuh perusahaan pelat merah tersebut.

"‎Ketika pertamina berniat melakukan inisiatif perbaikan banyak inisiatif itu terhenti di 'sini'. Ungkapan saya tidak berubah dari waktu ke waktu. Kemudian ditanya maksudnya di mana? Saya jawab 'di kantor presiden'," ungkapnya.

Namun, dia enggan menjelaskan lebih lanjut mengenai makna pernyataannya tersebut terkait pemberantasan mafia migas selalu berhenti di kantor presiden. Dia mengaku hanya menjadi pelaksana, saksi, sekaligus korban dalam proses tersebut.

"‎Dan, apabila diperlukan dalam forum yang lebih tertutup saya akan senang hati menjelaskan. Ini yang direspon oleh Pak SBY. Tapi, itulah statement saya yang disampaikan dalam diskusi di Cikini," tandas Sudirman.

Selepas Menteri ESDM menyampaikan klarifikasinya terkait tersebut, seluruh anggota parlemen pun tertegun dan tak menyampaikan interupsi apapun.

Baca: SBY Tak Terima Tudingan Menteri ESDM soal Mafia Migas
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4629 seconds (0.1#10.140)