BKPM-Wakil Bupati Belitung Koordinasi Perizinan Investasi

Minggu, 28 Juni 2015 - 15:37 WIB
BKPM-Wakil Bupati Belitung Koordinasi Perizinan Investasi
BKPM-Wakil Bupati Belitung Koordinasi Perizinan Investasi
A A A
JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bergerak cepat menindaklanjuti instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengarahkan investasi ke Belitung.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengunjungi Belitung dan mengadakan pertemuan dengan Wakil Bupati Belitung Erwandi, kemarin.

Franky menjelaskan, pertemuan tersebut untuk membahas lebih dalam potensi apa saja yang akan dipromosikan kepada calon investor untuk menarik investasi di Belitung.

"Yang menjadi bahasan utama dalam pertemuan ini yaitu adanya rencana pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), pengembangan investasi di Kawasan Industri Belitung, dukungan infrastruktur, kesiapan Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMP2T), serta terkait isu keamanan," ujar Franky dalam rilisnya, Minggu (28/6/2015).

Dia menuturkan, sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, ada 33 rencana pembangunan infrastruktur di Bangka Belitung, yaitu enam proyek sektor ketenagalistrikan; dua proyek sektor perhubungan udara; lima proyek sektor ASDP; dua proyek sektor telekomunikasi dan informatika; dua proyek sektor sumber daya air; enam proyek sektor jalan; serta 10 proyek perhubungan laut.

Selain itu, Bangka Belitung menjadi bagian Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) 6 bersama Jambi dan Palembang. Kawasan Tanjung Kelayang di provinsi tersebut termasuk dalam pengembangan KSPN dan akan diusulkan ke Kementerian Pariwisata menjadi salah satu dari sepuluh Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata.

Sebagaimana diketahui, saat berkunjung ke Belitung pekan lalu, Presiden Jokowi memerintahkan Menko Perekonomian dan Kepala BKPM untuk mendorong investasi ke Belitung.

Menurut data BKPM, realisasi penanam modal asing (PMA) dan penanam modal dalam negeri (PMDN) di Bangka Belitung terhitung sejak 2012-2014 selalu meningkat. Realisasi investasi 2012 tercatat Rp1,06 triliun, pada 2013 mencapai Rp1,67 triliun dan pada 2014 tembus Rp1,73 triliun.

"Sedangkan, realisasi investasi triwulan I/2015 terhitung sebesar Rp287,22 dan akan terus kita tingkatkan dengan menggali potensi investasi di Bangka Belitung," tambah dia.

Sektor utama investasi di Bangka Belitung di antaranya listrik, gas dan air; transportasi, gudang dan telekomunikasi; tanaman pangan dan perkebunan; perdagangan dan reparasi; hotel dan restoran (untuk PMDN).

Sementara untuk PMA sektor investasi utama yaitu tanaman pangan dan perkebunan, industri makanan, pertambangan, listrik, gas dan air; serta Industri kayu. Selama 2010-2014, investor PMA utama (berdasarkan negara) di Bangka Belitung adalah Malaysia, Singapura, Inggris, Korea Selatan dan Mauritius.

Berdasarkan data BKPM, s‎epanjang periode Oktober 2014-Mei 2015 BKPM juga mencatat minat investasi yang diharapkan segera masuk dalam pengajuan izin prinsip ke BKPM, sebesar USD151,1 miliar atau sekitar Rp196,43 triliun (kurs Rp13.000,-) dari tujuh sektor yang menjadi fokus BKPM yaitu kelistrikan, hilirisasi pertanian, maritim, industri padat karya, industri substitusi impor, hilirisasi produk tambang dan infrastruktur.

"Minat investasi tersebut berasal dari Jepang (USD10,91 miliar), Korea Selatan (USD42,36 miliar), Singapura (USD185 juta), Taiwan (USD294 juta), Australia (USD353,2 juta), Amerika Serikat (USD2,34 miliar) dan negara-negara Eropa sebesar (USD11,43 miliar)," tandas Franky.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5359 seconds (0.1#10.140)