Wow! Butuh Tujuh Tahun Pisang RI Tembus Jepang

Senin, 29 Juni 2015 - 14:54 WIB
Wow! Butuh Tujuh Tahun Pisang RI Tembus Jepang
Wow! Butuh Tujuh Tahun Pisang RI Tembus Jepang
A A A
JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat bahwa pisang asal Indonesia membutuhkan waktu hingga tujuh tahun untuk menembus pasar Jepang.

Ekspor pisang ini perdana sejak penandatanganan Indonesia-Jepang Economic Partnership Agreement (IJEPA) pada 2008.

"Baru tahun ini, Indonesia dapat memanfaatkan kuota pisang sebanyak 1.000 ton/tahun dengan tarif 0%. Keberhasilan ini merupakan pencapaian penting, mengingat pasar produk pertanian Jepang sangat ketat," kata Duta Besar RI untuk Jepang Yusron seperti dalam rilisnya di Jakarta, Senin (29/6/2015).

Menurut dia, Negeri Sakura tersebut menerapkan standar mutu dan kesehatan yang sangat tinggi untuk impor produk pertanian.

"Keberhasilan ini menunjukkan pengakuan tingginya standar kualitas produk pisang Indonesia," imbuh dia.

Total konsumsi buah Jepang saat ini tercatat sekitar 5,4 juta ton/tahun dan 1,8 juta ton di antaranya adalah buah impor. Pasar buah impor Jepang didominasi oleh pisang sebanyak 1 juta ton/tahun dan nanas 200.000 ton/tahun.

Dari total pisang impor, merek yang paling banyak dikonsumsi adalah Dole, Sumifru, Delmonte dan Chiquita. Impor untuk kedua jenis buah tersebut mencakup 65% total impor buah Jepang.

Karena itu, Yusron mendorong eksportir Indonesia untuk terus menjaga kualitas produknya, sehingga dapat mewujudkan target peningkatan pangsa pasar ekspor Indonesia.

"Keberhasilan ini juga dapat berdampak positif bagi peningkatan kesejahteraan para petani buah Indonesia," ungkap dia.

Sementara itu, Jepang ternyata hampir 100% mengimpor buah nanas dari Filipina dengan merek Dole dan Delmonte. Namun demikian, saat ini Indonesia sudah mengekspor nanas ke Jepang dengan pangsa pasar sekitar 20% senilai USD15 juta pada 2015.

Produk buah-buahan tersebut diserap oleh supermarket besar, seperti AEON, Ito Yokado, UNY, Daiei, dan Seiyu, department store, seperti Takashimaya, Sogo & Seibu, J. Front, Mitsukoshi, Marui, dan H20 Retailing, serta convenience store, seperti Seven Eleven, Lawson, Family Mart, Circle K Sunkus, Mini Stop, Three F, dan Poplar.

"Kita harapkan pencapaian di sektor pisang dan nanas ini akan diikuti produk buah-buahan lainnya," tambah Yusron.

Agresivitas guna menaikkan ekspor ke Jepang juga dilakukan melalui pertemuan dengan importir di Jepang, Transpacific Foods Japan Co. Ltd. Pada pertemuan ini dibahas upaya untuk terus meningkatkan pangsa pasar produk pertanian Indonesia di Jepang.

Tahun ini saja, Transpacific Foods Japan berencana mengimpor pisang Cavendish dari PT Nusantara Tropical Farm (NTF) sebanyak 8.147 ton dan nanas sebanyak 1.673 ton.

"Saat ini, 96% pasar pisang di Jepang masih dikuasai Filipina. Namun kita yakin akan mampu terus meningkatkan kualitas dan kuantitas produk kita. Ke depannya, kita menargetkan Indonesia akan mampu meraih antara 10%-15% pangsa pasar Jepang," ungkap Terry Bahar dari Transpacific Foods Japan.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 3.7016 seconds (0.1#10.140)