Rupiah Terancam Jadi Mata Uang Pelengkap

Senin, 29 Juni 2015 - 15:32 WIB
Rupiah Terancam Jadi Mata Uang Pelengkap
Rupiah Terancam Jadi Mata Uang Pelengkap
A A A
JAKARTA - Rupiah terancam jadi mata uang pelengkap di negara sendiri lantara telah terjadi dolarisasi di perekonomian Indonesia, di mana penggunaan dolar Amerika Serikat (USD) lebih tinggi dibanding rupiah dalam setiap transaksi bisnis.

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Ronald Waas mengatakan, penerapan Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 17/3/PBI/2015 tentang Kewajiban Penggunaan Rupiah di wilayah NKRI masih mengalami banyak tantangan.

“Kami mencermati, 52% transaksi dalam negeri masih dalam valuta asing, jadi sudah terjadi dolarisasi dalam ekonomi kita,“ ujarnya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Senin (29/6/2015).

Ronald menyampaikan, kebutuhan dolar Amerika Serikat (USD) per tahunannya mencapai USD74 miliar atau USD7 miliar/bulan. Karena itu, menurut dia, harus dibangun kedaulatan mata uang rupiah.

"Jika tidak, maka mata uang rupiah hanya menjadi pelengkap di Indonesia. Kami terus melakukan koordinasi dengan pemerintah untuk mengambil langkah implementasinya agar UU Mata Uang dan PBI dapat diterapkan dengan baik," jelas Ronald.

Dia menambahkan, BI ingin memutus mata rantai penggunaan mata uang asing terutama terhadap semua korporasi. Diduga, korporasi selama ini sudah nyaman menggunakan mata uang asing.

"Kami memaklumi jika pada saat impor menggunakan mata uang asing, namun produk impor tersebut tidak diperkenankan untuk dijual dalam mata uang asing. Kalau di dalam negeri transaksinya pakai rupiah,” pungkasnya.

(Baca: Euro Turun Tajam, Rupiah Jeblok Siang Ini)
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2304 seconds (0.1#10.140)