Rupiah Menguat Dipicu Sentimen China dan The Fed

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini dibuka menguat seiring dengan terapresiasinya yen setelah kejatuhan bursa China dan jelang pertemuan dua hari Federal Reserve (the Fed).

Nilai tukar rupiah berdasarkan data Bloomberg di level Rp13.455/USD, terapresiasi 7 poin dibanding penutupan perdagangan kemarin di level Rp13.462/USD.

Berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah berada di level Rp13.465/USD. Posisi ini terangkat 31 poin dari posisi penutupan sebelumnya di Rp13.496/USD.

Posisi rupiah berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas pada level Rp13.483/USD. Posisi tersebut menguat 21 poin dibanding kemarin di Rp13.504/USD.

Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp13.460/USD, selisih 7 poin dari penutupan sebelumnya di Rp13.453/USD.

Sementara yen sebagai mata uang aman menguat pada awal perdagangan Selasa karena investor berhati-hati menjelang pertemuan The Fed selama dua hari.

Pasar juga cemas setelah pasar ekuitas China terjun pada sesi sebelumnya, yang mendorong penguatan mata uang Jepang mendekati level tertinggi hampir dua pekan.

Dikutip dari Reuters, USD terhadap yen hampir datar di 123,260 setelah jatuh ke 123,010 di sesi sebelumnya. Sementara euro terhadap yen berada di 136,71, setelah naik ke 137,10.

Indeks USD stabil di 96,552, setelah jatuh ke 96,288 pada hari Senin waktu setempat, terendah sejak 14 Juli 2015. Sedangkan euro stabil di level 1,10905/USD.