Pelemahan Rupiah Beban Berat Pengusaha

Rabu, 29 Juli 2015 - 01:37 WIB
Pelemahan Rupiah Beban Berat Pengusaha
Pelemahan Rupiah Beban Berat Pengusaha
A A A
SEMARANG - Nilai tukar rupiah yang terus melemah terhadap dolar Amerika Serikat (USD), menjadi beban berat bagi kalangan pengusaha. Jika kondisi tersebut tidak segera diperbaiki dikhwatirkan terjadi staknasi di dunia industri.

Ketua Asosiasi Pengsuaha Indonesia (Apindo) Jateng Frans Kongi mengatakan, terus melemahnya nilai tukar rupiah terhadap USD memberikan dampak besar bagi kalangan industri, terlebih bagi industri yang mengandalkan bahan baku impor.

Dia menyatakan, ekonomi saat ini memang sangat sulit. Di kalangan industri terjadi staknasi, banyak industri yang tidak mampu menjual produk mereka sehingga terjadi penumpukan hasil produksi.

"Kondisi ini sangat berat, apalagi bagi industri yang bahan bakunya mengandalkan impor sedangkan menjualnya di dalam negeri, akhirnya rugi. Apalagi sekarang ini daya beli masyarakat turun," ujarnya kepada Koran Sindo, Selasa (28/7/2015).

Atas kondisi tersebut, kata Frans, banyak kalangan pengusaha industri yang mengalami kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan karena bunga bank yang tidak turun.

Masih pelemahan nilai tukar rupiah tersebut, kalangan pengusaha berharap bea pajak bahan baku impor diminimalkan, untuk mengurangi ongkos produksi. Selain itu, kalangan perbankan juga diminta memberikan stimulus kredit dengan bunga ringan, persyaratan ringan untuk membantu dunia usaha mengatasi masalah likuiditas.

Menurutnya, salah satu solusi atau paling tidak untuk mempertahankan kondisi ekonomi supaya tidak semakin memburuk, pemerintah bisa segera mengucurkan anggaran pembangunan baik di tingkat provisi maupun kabupaten/kota. Dengan begitu, diharapkan, perputaran uang dimasyarakat semakin besar, sehingga mampu meningkatkan daya beli.

"Sekarang ini pemerintah kelihatannya sangat hati-hati dalam menggunakan anggaran, dan ini merugikan, karena memengaruhi geliat ekonomi, berpengaruh terhadap induistri manufaktur, yang kemudian terakumulasi mengganggu operasional dunia usaha," paparnya.

Wakil Ketua Apindo Jateng Deddy Mulyadi Ali menambahkan, jika pemerintah tidak memberikan solusi secara konkret, mengatasi masalah melemahnya nilai tukar rupiah akan banyak industri yang gulung tikar.

"Apalagi kalau sampai akhir tahun, sebab sekarang saja banyak industri yang sudah mulai menghentikan produksi karena kesulitan untuk menjual barang," tandasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4770 seconds (0.1#10.140)