Penjelasan Pertamina mengenai Harga Elpiji 12 Kg

Kamis, 20 Agustus 2015 - 23:25 WIB
Penjelasan Pertamina mengenai Harga Elpiji 12 Kg
Penjelasan Pertamina mengenai Harga Elpiji 12 Kg
A A A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) angkat bicara terkait pernyataan Indonesia Corruption Watch (ICW) yang menyatakan bahwa harga gas elpiji 12 kilogram (kg) yang dijual perseroan kemahalan sekitar Rp30.000 per tabung, dari harga keekonomian yang wajar.

Vice President (VP) Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro menjelaskan, komposisi perhitungan harga gas elpiji 12 kg yang digunakan Pertamina berbeda dengan yang digunakan ICW. Hal tersebut menjadi perbedaan paling mendasar dan menjadikan perhitungan ICW lebih murah ketimbang Pertamina.

Penghitungan harga keekonomian elpiji yang digunakan ICW mengacu pada harga kontrak CP Aramco untuk bulan berjalan, dengan komposisi dari propane 50% dan butane 50% dengan rumus: harga patokan+margin agen+PPN. Sementara mekanisme harga patokan elpiji dihitung dengan rumus: CP Aramco+USD68,64/MT+1,88% CP Aramco+Rp1.750/kg.

"ICW gunakan komposisi propane butane 50:50, kami komposisi menghitung propane 42% dan butane 58%," katanya saat dihubungi Sindonews di Jakarta, Kamis (20/8/2015).

Selain itu, lanjut Wianda, perhitungan ICW mengacu pada nilai tukar (kurs) beli rata-rata BI pada bulan berjalan. Sementara perseroan mengacu pada kurs tengah dolar Amerika Serikat (USD). "Kami gunakan kurs tengah dolar (USD) bukan kurs beli dolar. Itu perbedaan yang paling mendasar," terangnya.

Wianda memaparkan, pihaknya sejak awal 2015 telah diperbolehkan menyesuaikan harga elpiji 12 kg sesuai harga pasar, dengan penyesuaian tiap bulan mengikuti fluktuasi harga bahan baku elpiji CP Aramco, serta kurs USD.

"Dalam pelaksanaan kami berpedoman pada Permen ESDM 26 tahun 2009 pasal 29. Penyesuaian selalu kami laporkan pada Kementerian ESDM dan kementerian terkait," tandasnya.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8423 seconds (0.1#10.140)