10 Anime Shounen Modern Populer Ini Bakal Dilupakan Orang

Berjalannya waktu bisa menjadi sesuatu yang kejam bagi banyak anime . Tren yang berbeda, persaingan yang meningkat, dan budaya hype bisa menghilangkan popularitas sebuah anime. Sejumlah anime saat ini sedang menikmati popularitasnya, tapi itu tidak menjamin keawetannya.

Anime populer akan muncul sepanjang waktu. Meski serial musiman akan gagal bertahan ketika ada yang baru muncul dan disukai orang. Ini tidak berarti kalau anime itu jelek, mereka hanya tidak punya kekuatan bertahan sebagai karya klasik.

Ini paling jelas dengan anime shounen. Sebagai genre paling populer dengan demografi yang luas di media ini, anime shounen sering kali menendang serial di dalamnya. Judul anime shounen yang paling dibahas tahun lalu bisa jadi tidak relevan dalam empat tahun ke depan.

Tidak semua anime shounen bisa menjadi Naruto, Bleach, One Piece atau bahkan Attack on Titan dan My Hero Academia. Serial baru seperti Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba, Jujutsu Kaisen, Blue Lock, atau Chainsaw Man masih akan diingat orang. Tapi, ada serial yang segera dilupakan orang begitu ceritanya tamat. Apa saja anime shounen yang bakal dilupakan penonton? Mengutip CBR, berikut ulasannya!

Baca Juga

6 Anime Shounen Pertarungan dengan Protagonis Lemah

10. Blue Exorcist

^{Foto: Netflix}

Blue Exorcist bisa menjadi serial yang memorable. Tapi, ada jurang panjang antara season pertama dan keduanya. Selain itu, serial ini tidak setia pada isi manga dan berjalan dengan ceritanya sendiri, yang bahkan orang yang hanya menonton anime-nya pun merasa itu tidak masuk akal. Rin Okumura adalah bagian paling menarik di serial itu. Tapi, dia pun agak sedikit punya rasa karena karakter lain hambar.

Rin itu galak, bertekad, dan keras kepala. Sebagian besar karakter lain hanya ada di latar dan ada untuk mendukung Rin. Tapi, begitulah adaptasi anime itu mengatasi cerita aslinya. Manga-nya mungkin masuk sejarah, tapi anime-nya jelas akan terlupakan. Blue Exorcist bisa ditonton di Netflix, Bstation, dan iQIYI.

9. Horimiya

^{Foto: Otakukart}

Horimiya adalah salah satu anime romansa modern tersukses yang pernah ada. Popularitasnya hanya berada di belakang remake Fruits Basket. Tapi, kelebihannya tidak merata dan pada akhirnya serial ini akan menyerah pada kekurangannya sendiri.

Pertumbuhan Miyamura sebagai karakter menyenangkan untuk ditonton, kepribadian Hori hanya lebih jadi toksik seiring berjalannya cerita. Semuanya muncul pada sebuah titik di mana penonton mungkin meragukan seberapa sehat hubungan itu. Karakter pendukungnya yang tidak menarik pun tidak membantu, bahkan ketika masa layar dialokasikan untuk mereka. Horimiya bisa ditonton di Netflix dan Bstation.

8. Dr. Stone

^{Foto: Game Rant}

Generasi terbaru anime Weekly Shonen Jump telah membangun dirinya sebagai new normal. Dr. Stone adalah salah satu serial itu, dengan mencampur roh shounen ke sains. Desain karakter dari seniman manga Boichi memberikan serial itu penampilan yang berani dan istimewa, yang membuatnya berbeda dari anime shounen lain.

Tapi, kesukaan pada serial ini mengarah untuk mati. Sementara populer, serial ini tidak menangkap semangat sebanyak anime Weekly Shonen Jump lain seperti My Hero Academia atau Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba. Kalau judul-judul itu dibandingkan dengan Naruto dan Bleach sepuluh tahun lalu, maka Dr. Stone lebih dekat menjadi Toriko di generasinya. Dr. Stone bisa ditonton di Netflix, Bstation, dan Disney+ Hotstar.

7. Fire Force

^{Foto: Fire Force Wiki – Fandom}

Fire Force tidak berusaha menjadi apa pun selain dari dirinya sendiri: sederhana dan asyik. Adegan pertarungannya mencolok, desain karakternya imut, dan humornya punya momennya. Popularitasnya bukannya tidak terjamin, tapi sulit untuk dipercaya kalau itu akan awet.

Terlepas dari semua daya tariknya, karakter di serial ini bukanlah nama yang kuat. Masalah yang lebih berat lagi adalah Fire Force kurang menarik dibanding pendahulunya dalam cara apa saja. Kalau anime seperti Soul Eater, yang punya arah seni yang lebih baik, karakter yang lebih kuat, desain yang lebih nendang, dan premis yang lebih bagus saja pada akhirnya tidak lagi populer, maka Fire Force tidak akan bernasib lebih baik lagi. Fire Force bisa ditonton di Netflix dan Bstation.

6. A Silent Voice

^{Foto: SportsKeeda}

Umur panjang bagi film anime itu sulit diraih. Ini jadi lebih sulit bagi film yang tidak dibuat Studio Ghibli. Kasus langka adalah film dengan dampak kolosal seperti Your Name. A Silent Voice punya cerita yang menarik penuh penyesalan dan pertumbuhan. Tapi, kesan pada anime ini tidak cukup kuat.

Bahkan film anime yang pernah dipuji sebagai pendefininisi genre seperti The Disappearance of Haruhi Suzumiya pada akhirnya menghilang. Film butuh mendobrak siklus normal anime untuk menjamin popularitas berkelanjutannya. Sementara cahaya A Silent Voice masih bersinar terang, film ini jadi lebih melemah setiap tahunnya.