Harga Minyak Jatuh Lebih 3% karena Komentar OPEC

Selasa, 01 September 2015 - 09:53 WIB
Harga Minyak Jatuh Lebih 3% karena Komentar OPEC
Harga Minyak Jatuh Lebih 3% karena Komentar OPEC
A A A
SINGAPURA - Harga minyak dunia jatuh lebih dari 3% di awal perdagangan Asia hari ini, setelah minyak Brent dan Amerika Serikat (AS) melonjak lebih dari 8% pada sesi sebelumnya.

Lonjakan itu dipicu oleh komentar Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC). Mereka menyatakan bahwa OPEC bersedia bicara dengan produsen lain untuk mencapai harga minyak yang wajar, setelah revisi data penurunan produksi minyak AS oleh Administrasi Informasi Energi AS (EIA).

"(Komentar OPEC) bisa saja hanya sedikit berpolitik sebagai strategi pangsa pasar. Tapi itu menunjukkan banyak produsen sepertinya tersakiti pada harga itu," kata ANZ dalam laporannya, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (1/9/2015).

Data EIA yang dirilis Senin waktu setempat direvisi, menunjukkan produksi minyak domestik AS naik di atas 9,6 juta barel per hari (bph) pada April sebelum jatuh lebih dari 300.000 bph selama dua bulan berikutnya.

Minyak Brent untuk pengiriman Oktober telah jatuh USD1,85 ke USD52,30/barel atau 3,4% pada pukul 08.30 WIB setelah naik USD4,10 atau 8,2% pada sesi sebelumnya.

Sementara minyak untuk pengiriman Oktober turun USD1,86 atau 3,8% ke USD47,35/barel, setelah ditutup naik USD3,98 atau 8,8% pada sesi sebelumnya.

Minyak mentah AS telah naik 27,5% dalam tiga hari, peningkatan harian terbesar sejak Februari 2011 dan persentase kenaikan terbesar sejak Agustus 1990.

Investor akan mengamati data utana dari China dan Amerika Serikat pada Selasa untuk memberikan arahan lebih lanjut tentang harga.

Data itu, yakni data resmi PMI Caixin China untuk bulan Agustus serta data manufaktur dan penjualan kendaraan Agustus di AS serta data stok minyak mingguan dari American Petroleum Institute (API).

Berdasarkan survei Reuters, stok minyak mentah komersial AS turun 1,5 juta barel menjadi 449,3 juta barel pekan lalu, menjelang data resmi industri AS.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6670 seconds (0.1#10.140)