Bos IMF Beberkan Persoalan Ekonomi Global yang Dihadapi RI

Selasa, 01 September 2015 - 15:30 WIB
Bos IMF Beberkan Persoalan Ekonomi Global yang Dihadapi RI
Bos IMF Beberkan Persoalan Ekonomi Global yang Dihadapi RI
A A A
JAKARTA - Managing Director International Monetary Fund (IMF) Christine Lagarde membeberkan sejumlah persoalan dan dinamika yang terjadi di perekonomian global, ‎yang akan berdampak terhadap negara berkembang seperti Indonesia.

Dia memaparkan, Indonesia perlu mencermati beberapa hal terkait situasi perekonomian global yang terjadi saat ini. Penurunan pertumbuhan ekonomi China, perlambatan pertumbuhan ekonomi global, serta pulihnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) menjadi situasi yang harus diantisipasi Indonesia.

"Karena semua itu akan berdampak pada perekonomian negara lain, termasuk Indonesia. Dan Indonesia harus mengantisipasi berbagai proses perubahan ini," ujarnya saat memberikan kuliah umum kepada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) di Salemba, Jakarta, Selasa (1/9/2015).

Bos wanita IMF pertama ini menjelaskan, saat ini negeri Tirai Bambu tengah berada dalam masa transisi. Pemerintah China pun telah melakukan sejumlah penyesuaian dalam perekonomiannya untuk menuju perekonomian berbasis pasar.

"Untuk menuju hal tersebut, laju pertumbuhan ekonomi China diperkirakan akan melambat. China juga diperkirakan mempunyai instrumen kebijakan dan kekuatan finansial yang cukup untuk mengelola transisi ini," terangnya

Menurut Lagarde, sebagai mitra utama China, Indonesia perlu mengantisipasi dan harus siap menghadapi tantangan yang muncul dari proses transisi tersebut.

Terlebih, di saat bersamaan harga komoditas di pasar dunia sudah mengalami puncak penurunan, dan diproyeksikan harga-harga akan masih bertahan pada level yang ada saat ini. "Hal itu berarti permintaan eksternal bagi Indonesia masih akan melemah," imbuhnya.

Lagarde menambahkan, Indonesia juga perlu mengantisipasi pemulihan ekonomi AS. Sebab, membaiknya ekonomi negeri Paman Sam bakal menyebabkan bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) akan menaikkan tingkat suku bunga, dan bisa menyebabkan gejolak keuangan global.

Kendati demikian, dia meyekini Indonesia akan mampu melewatinya karena telah memiliki pengalaman yang cukup dalam menghadapi kondisi seperti saat ini pada 2013. Untuk diketahui, pada 2013 silam terjadi arus modal keluar dari emerging economies seperti Indonesia, setelah adanya sinyal The Fed bakal menaikkan suku bunga.

"Saat ini, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia tengah mengalami penurunan sampai di bawah 5%. Namun ini tidak akan berlangsung permanen, asalkan Indonesia membangun sumber pertumbuhan ekonomi baru berdasarkan potensi yang ada, dan dengan pengelolaan kebijakan yang tepat," tandasnya.

Baca juga:

Sambangi Indonesia, Bos IMF Jadi Dosen Sehari di UI

Ekonomi Melemah, Bos IMF Akan Datangi Indonesia

Bos IMF Tidak Bisa Intervensi Indonesia
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6590 seconds (0.1#10.140)