Wall Street Menguat Tipis Jelang Data Tenaga Kerja AS

Jum'at, 04 September 2015 - 08:54 WIB
Wall Street Menguat Tipis Jelang Data Tenaga Kerja AS
Wall Street Menguat Tipis Jelang Data Tenaga Kerja AS
A A A
NEW YORK - Indeks saham di Wall Street berakhir menguat tipis pada Kamis waktu setempat menjelang data tenaga kerja Amerika Serikat (AS), yang akan dijadikan petunjuk bagi Federal Reserve (The Fed) tentang kapan waktu menaikkan suku bunga.

Indeks Utama AS sempat menguat hingga 1% tetapi jatuh ke wilayah negatif karena kekhawatiran tentang ekonomi China, yang membebani pikiran para pedagang, meskipun akhirnya Dow Jones dan S&P 500 berhasil mempertahankan posisinya di zona hijau.

Ini mrupakan kenaikan kedua berturut-turut setelah lebih dari dua pekan ditekan gejolak pasar China, yang telah membuat indeks S&P 500 turun 9% dari rekor tertinggi pada Mei.

"Setelah penurunan tajam lebih dari seminggu yang lalu, akan ada gerakan ke atas dan ke bawah. Ini kenaikan tipis menjelang data pekerjaan besok," kata Kepala Strategi Investasi Janney Montgomery Scott Mark Luschini, seperti dilansir dari Reuters, Jumat (4/9/2015).

Kepala Bank Sentral Eropa (ECB) Mario Draghi mengisyaratkan langkah-langkah stimulus tambahan untuk zona Eropa, membantu kenaikan pada perdagangan awal Wall Street.

Pernyataannya muncul sehari menjelang data tenaga kerja bulanan AS, yang diperkirakan bertambah 220.000 pekerjaan nonpertanian pada Agustus, naik dari bulan sebelumnya sebanyak 215.000.

Kombinasi dari pulihnya pasar tenaga kerja dan kekhawatiran tentang ekonomi China memberi tantangan kepada Fed dalam pertemuan kebijakan pada 16-17 September, di mana kemungkinan The Fed akan menaikkan suku bunga untuk kali pertama sejak 2006.

Dow Jones Industrial Average naik 0,14% ke 16.374,76 dan indeks S&P 500 menguat 0,12% menjadi 1.951,13 poin; sedangkan Nasdaq Composite berakhir melemah 0,35% menjadi 4.733,50.

Delapan dari 10 sektor di indeks S&P menguat, dipimpin sektor telekomunikasi (SPLRCL) dengan kenaikan 0,77%. Sementara saham Apple (AAPL.O) menjadi hambatan terbesar di indeks S&P 500 dengan penurunan 1,75%, namun saham Exxon Mobil membantu mendorong kenaikan, dengan menguat 0,76%.

Volume perdagangan lebih ringan dari dalam beberapa hari terakhir. Sekitar 7,1 miliar saham yang diperdagangkan di bursa AS, turun dibandingkan dengan rata-rata dalam lima sesi terakhir sebanyak 8,5 miliar saham.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5954 seconds (0.1#10.140)