S&P dan Nasdaq Naik Sedikit Jelang Rilis Data Tenaga Kerja

Jum'at, 02 Oktober 2015 - 08:54 WIB
S&P dan Nasdaq Naik Sedikit Jelang Rilis Data Tenaga Kerja
S&P dan Nasdaq Naik Sedikit Jelang Rilis Data Tenaga Kerja
A A A
NEW YORK - Indeks S&P 500 dan Nasdaq ditutup sedikit lebih tinggi pada Kamis waktu setempat, awal kuartal keempat karena investor menunggu laporan tenaga kerja bulanan Amerika Serikat (AS) dan musim pendapatan kuartalan.

Setelah memulai dengan reli singkat, saham jatuh sebelum merayap lagi dalam perdagangan yang fluktuatif, di tengah ketidakpastian tentang ekonomi global dan suku bunga AS.

"Pekan depan dimulai dengan musim pendapatan yang sangat penting untuk arah saham di sisa tahun ini," kata Kepala Investasi di BMO Private Bank Jack Ablin, seperti dilansir dari Reuters, Jumat (2/10/2015).

Menurut dia, jumlah tenaga kerja harus memberikan jaminan investor tentang ekonomi AS dan petunjuk tentang apakah Federal Reserve akan menaikkan suku bunga AS bulan ini.

"The Fed terpaku pada data tenaga kerja dan kemampuan inflasi, kecuali kita mendapatkan data tenaga kerja yang buruk, saya pikir Fed harus menjelaskan jika mereka tidak akan menaikkan," tutur dia.

Data pada Kamis menunjukkan bahwa laju pertumbuhan di manufaktur AS melambat pada September, namun klaim pengangguran baru menunjukkan pengetatan pada pasar tenaga kerja.

Sebelumnya pada hari itu, data dari China menunjukkan aktivitas manufaktur jatuh lagi, tapi tidak sebanyak yang dikhawatirkan. Pasar telah gelisah tentang tanda-tanda perlambatan pertumbuhan ekonomi global, terutama di China.

Dow Jones Industrial Average turun 12,69 poin atau 0,08% ke 16.272,01; indeks S&P 500 naik 3,79 poin atau 0,2% ke 1.923,82 dan Nasdaq Composite bertambah 6,92 poin atau 0,15% ke 4.627,08.

Setengah dari 10 sektor industri di indeks S&P ditutup lebih tinggi, dipimpin kenaikan 1% pada sektor komoditas dan kenaikan 0,9% di sektor kesehatan. Kedua sektor tersebut sebelumnya mengalami koreksi selama tiga hari beruntun. Sektor utilitas turun 1,2% setelah naik 2,6% pada September ketika investor gugup di tengah goyahnya kondisi pasar.

Menurut data Thomson Reuters, lebih dari 7,54 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, sedikit lebih tinggi dibanding rata-rata selama 20 sesi sebelumnya sebanyak 7,25 miliar lembar saham.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8109 seconds (0.1#10.140)