Jokowi Sebut Data PHK Tidak Pernah Jelas

Senin, 05 Oktober 2015 - 19:35 WIB
Jokowi Sebut Data PHK Tidak Pernah Jelas
Jokowi Sebut Data PHK Tidak Pernah Jelas
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut bahwa angka tenaga kerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) di Indonesia tidak pernah jelas. Hal ini lantaran tidak seragamnya data antara pemerintah, pelaku usaha, ataupun lembaga lain yang berkaitan dengan ketenagakerjaan.

Dia mengatakan, selama ini disebutkan ribuan tenaga kerja telah di-PHK akibat pelemahan ekonomi. Namun, saat dikroscek di lapangan tidak ditemukan kebenarannya. (Baca: Menkeu Pede Paket Kebijakan Jilid III Mampu Atasi PHK)

"Kamu lihat di lapangan kalau ada informasi (PHK) seperti itu. Saya kejar di lapangan, angka itu juga tidak jelas," ujarnya di Tangerang, Banten, Senin (5/10/2015).

Menurut Jokowi, media massa sudah sedianya tidak hanya memberitakan mengenai jumlah tenaga kerja yang ter-PHK. Sebab hal ini menimbulkan sikap pesimisme terhadap masyarakat Indonesia. Padahal, banyak pula perusahaan yang justru merekrut banyak tenaga kerja di tengah gempuran pemberitaan PHK massal.

"Jadi mikirnya jangan itu (PHK). Mikirnya rekrutmen itu. Kita ini golongan optimis. Jadi jangan diberitakan hanya PHK," imbuh mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
(Baca: Indonesia Butuh Terobosan Atasi PHK dari Sektor Tambang)

Jokowi berpesan kepada pelaku usaha agar selalu mengomunikasikan apapun kendala yang dihadapi dalam menjalankan usaha di Tanah Air. Hal tersebut dilakukan agar tenaga kerja yang terkena PHK dapat lebih ditekan.

"Kalau ada saya sampaikan, kesulitannya apa disampaikan. Kalau ada hal yang bisa kita bantu ya kita bantu. Karena ini menyangkut rakyat yang kerja di perusahaan. Itu yang ingin kita selesaikan," tandasnya. (Baca: Lho! Jokowi Sangkal Minta Turunkan Harga BBM Premium)
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5006 seconds (0.1#10.140)