Melesat 400-an Poin, Rupiah Naik Tertinggi ke-2 di Asia

Rabu, 07 Oktober 2015 - 16:55 WIB
Melesat 400-an Poin, Rupiah Naik Tertinggi ke-2 di Asia
Melesat 400-an Poin, Rupiah Naik Tertinggi ke-2 di Asia
A A A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada pertengahan pekan ini melesat 400-an poin dan menjadi mata uang dengan kenaikan tertinggi ke-2 di Asia hari ini setelah ringgit Malaysia.

Nilai tukar rupiah berdasarkan data Bloomberg pada level Rp13.821/USD. Posisi tersebut menguat siginifikan 420 poin dibanding penutupan perdagangan sebelumnya di Rp14.241/USD.

Posisi rupiah berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas berada pada level Rp13.798/USD. Posisi itu terapresiasi sebanyak 427 poin dibanding posisi penutupan sebelumnya di level Rp14.225/USD.

Data Yahoo Finance, rupiah berada pada level Rp13.763/USD, dengan kisaran harian Rp13.685-Rp14.323/USD. Posisi itu membaik sebesar 441 poin dibanding posisi penutupan sebelumnya di level Rp14.204/USD.

Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp14.065/USD, terapresiasi sebesar 317 poin dibanding posisi sebelumnya di level Rp14.382/USD.

Sementara mata uang dengan kenaikan tertinggi di Asia hari ini adalah ringgit Malaysia. Ringgi menguat paling tajam sejak 1998 didukung surplus perdagangan terbesar dalam sembilan bulan dan naiknya harga minyak mentah naik.

Sementara meningkatnya permintaan global ke pasar Indonesia membantu mendorong kenaikan terbesar rupiah dalam enam tahun terakhir. (Baca: Rupiah Menguat Tertajam dalam Enam Tahun)

Ringgit melonjak 3,5% menjadi 4,2253/USD pada penutupan di Kuala Lumpur, pemangkasan kerugian untuk tahun ini menjadi 17%. Rupiah melonjak 3,1% menjadi Rp13.828/USD, baht Thailand menjadi pemain terbaik berikutnya di Asia, dengan kenaikan 1,3%.

"Posisi sedang terbalik drastis," kata Kepala Riset Pasar Global Asia Tenggara di Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Leong Sook Mei, seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (7/10/2015).

Pasar negara berkembang telah reli pekan ini setelah mengecewakannya data pekerjaan Amerika Serikat (AS) yang dirilis pada akhir pekan lalu, sehingga meningkatkan spekulasi bahwa Federal Reserve tidak akan menaikkan suku bunga pada tahun ini.

Dana asing bertambah USD82 juta di saham Indonesia dalam dua hari terakhir, yang jika berkelanjutan akan menjadi arus masuk mingguan pertama sejak Juli. Sementara investor luar negeri meningkatkan kepemilikan obligasi Malaysia pada September untuk kali pertama dalam tiga bulan.

Baca:

Rupiah Siang Ini Merekah di Bawah Rp14.000, IHSG Memerah

Luar Biasa! Rupiah Dibuka Rp14.065/USD
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5437 seconds (0.1#10.140)