Marak PHK, BKPM Bentuk Desk Khusus di Industri Ini

Jum'at, 09 Oktober 2015 - 10:47 WIB
Marak PHK, BKPM Bentuk Desk Khusus di Industri Ini
Marak PHK, BKPM Bentuk Desk Khusus di Industri Ini
A A A
JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) kembali membuat terobosan baru dengan membentuk desk khusus‎ untuk investasi di sektor tekstil dan sepatu. (Baca: BKPM Bikin Desk Khusus Cegah PHK)

Pasalnya, dua sektor industri padat karya ini yang paling terdampak atas perlambatan pertumbuhan ekonomi di Tanah Air, dan banyak yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

Kepala BKPM Franky‎ Sibarani berharap investor sektor tekstil dan Sepatu yang saat ini sudah beroperasi dapat memanfaatkan keberadaan desk khusus investasi ini. Sebab, desk ini khusus dibentuk pemerintah untuk investor existing di kedua sektor yang menghadapi masalah dan berpotensi melakukan PHK.

"Desk khusus investasi ini memang dimaksudkan untuk membantu investor yang sedang menghadapi masalah, sehingga PHK dapat dicegah. Investor yang menghadapi masalah silakan datang untuk kita fasilitas," katanya di gedung BKPM, Jakarta, Jumat (9/10/2015).

Franky berharap, keberadaan desk investasi ini dapat memfasilitasi dan mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi investor existing di kedua sektor tersebut. Dengan demikian, perusahaan tetap dapat beroperasi dan dapat mempekerjakan pekerjanya.

Desk investasi ini akan terdiri dari BKPM, Kementerian Keuangan, Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian ‎Perindustrian, Kementerian Perdagangan, serta didukung Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) dan Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo).

"Masing-masing kementerian sudah menujuk person in charge (PIC) yang terlibat dalam desk investasi. Dari BKPM PIC nya adalah Deputi Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal‎ Azhar Lubis," imbuh dia.

Azhar Lubis menambahkan, desk khusus investasi ini diharapkan ‎dapat menyelesaikan anomali investasi khususnya yang terjadi di sektor tekstil. Sebab, selama ini terjadi anomali di mana pada satu sisi kalangan industri tekstil menyuarakan adanya permasalahan yang dapat mengancam kelangsungan usahanya.

"Tapi di sisi lain, BKPM juga mencatat geliat investasi ‎di sektor ini terus berjalan dan mengalami kenaikan pada semester I/2015 kemarin. Bahkan asosiasi mencatat, industri garmen di Jawa Tengah masih kekurangan tenaga kerja hingga 8.000 orang," tandasnya.

Sekadar informasi, BKPM mencatat sepanjang semester I/2015 realisasi investasi sektor tekstil naik 58% sebesar Rp3,88‎ triliun dibanding semester I/2015). Sementara realisasi investasi sektor sepatu dan alas kaki tumbuh 613% sebesar Rp759 miliar dibanding periode sama tahun sebelumnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1933 seconds (0.1#10.140)