Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Pelemahan IHSG Diprediksi Bisa Tertahan, Lirik Saham Ini
Pelemahan IHSG Diprediksi Bisa Tertahan, Lirik Saham Ini
A
A
A
JAKARTA - Pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diprediksi bisa tertahan jika didukung aksi beli.
"Adanya aksi beli tipis dapat menahan potensi pelemahan tersebut. Meski masih terdapat potensi pelemahan namun, diharapkan kenaikan yang terjadi bukan kamuflase untuk kembali berbalik turun," kata Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Selasa (3/11/2015).
Dia memperkirakan IHSG akan berada pada rentang support 4.410-4.425 dan resisten 4.485-4.501. Laju IHSG kemarin bergerak di area target support 4.420-4.445 dan mampu berada di target resisten 4.465-4.501.
Sempat terimbas pelemahan di akhir pekan lalu dan maraknya aksi jual di awal perdagangan, laju IHSG kemarin akhirnya dapat kembali merasakan di zona hijau, seiring berbaliknya aksi beli pelaku pasar jelang akhir sesi.
Secara intraday perdagangan di awal sesi mengalami pelemahan lalu bergerak sideways hingga pertengahan sesi kedua. Setelah itu, pada preclosing dan sesudahnya laju IHSG cenderung menguat.
Meski demikian, penguatan yang terjadi masih terbatas. Masih melemahnya laju rupiah dan adanya nett sell asing masih memberatkan laju IHSG di awal pekan ini.
Apalagi laju bursa saham regional cenderung mengalami tekanan setelah merespon rilis data-data ekonomi China dan beberapa kawasan Asia, terutama data-data manufakturnya yang cenderung masih melambat.
"Tidak hanya itu, rilis deflasi dari BPS pun sempat direspon negatif yang menandakan adanya penurunan daya beli di dalam negeri," ujarnya.
Laju rupiah yang berbalik melemah didukung oleh transaksi asing yang melanjutkan aksi jualnya, sehingga melemahkan IHSG. Asing kembali nett sell dari net sell Rp807,91 miliar menjadi net sell Rp277,30 miliar.
Adapun sejumlah saham yang direkomendasikan, yaitu:
PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) diperkirakan akan bergerak pada kisaran harga Rp2.985-Rp3.200. Rekomendasi lakukan pembelian (trading buy) selama bertahan di atas Rp3.050.
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) diperkirakan akan bergerak pada kisaran harga Rp4.750-Rp4.950. Rekomendasi lakukan pembelian selama bertahan di atas Rp4.800.
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) diperkirakan akan bergerak pada kisaran harga Rp2.685-Rp2.845. Rekomendasi lakukan pembelian selama bertahan di atas Rp2.730.
PT Gudang Garam Tbk (GGRM) diperkirakan akan bergerak pada kisaran harga Rp43.075-Rp44.750. Rekomendasi lakukan pembelian selama bertahan di atas Rp43.400.
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) diperkirakan akan bergerak pada kisaran harga Rp18.225-Rp19.500. Rekomendasi lakukan pembelian selama bertahan di atas Rp18.375.
"Adanya aksi beli tipis dapat menahan potensi pelemahan tersebut. Meski masih terdapat potensi pelemahan namun, diharapkan kenaikan yang terjadi bukan kamuflase untuk kembali berbalik turun," kata Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Selasa (3/11/2015).
Dia memperkirakan IHSG akan berada pada rentang support 4.410-4.425 dan resisten 4.485-4.501. Laju IHSG kemarin bergerak di area target support 4.420-4.445 dan mampu berada di target resisten 4.465-4.501.
Sempat terimbas pelemahan di akhir pekan lalu dan maraknya aksi jual di awal perdagangan, laju IHSG kemarin akhirnya dapat kembali merasakan di zona hijau, seiring berbaliknya aksi beli pelaku pasar jelang akhir sesi.
Secara intraday perdagangan di awal sesi mengalami pelemahan lalu bergerak sideways hingga pertengahan sesi kedua. Setelah itu, pada preclosing dan sesudahnya laju IHSG cenderung menguat.
Meski demikian, penguatan yang terjadi masih terbatas. Masih melemahnya laju rupiah dan adanya nett sell asing masih memberatkan laju IHSG di awal pekan ini.
Apalagi laju bursa saham regional cenderung mengalami tekanan setelah merespon rilis data-data ekonomi China dan beberapa kawasan Asia, terutama data-data manufakturnya yang cenderung masih melambat.
"Tidak hanya itu, rilis deflasi dari BPS pun sempat direspon negatif yang menandakan adanya penurunan daya beli di dalam negeri," ujarnya.
Laju rupiah yang berbalik melemah didukung oleh transaksi asing yang melanjutkan aksi jualnya, sehingga melemahkan IHSG. Asing kembali nett sell dari net sell Rp807,91 miliar menjadi net sell Rp277,30 miliar.
Adapun sejumlah saham yang direkomendasikan, yaitu:
PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) diperkirakan akan bergerak pada kisaran harga Rp2.985-Rp3.200. Rekomendasi lakukan pembelian (trading buy) selama bertahan di atas Rp3.050.
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) diperkirakan akan bergerak pada kisaran harga Rp4.750-Rp4.950. Rekomendasi lakukan pembelian selama bertahan di atas Rp4.800.
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) diperkirakan akan bergerak pada kisaran harga Rp2.685-Rp2.845. Rekomendasi lakukan pembelian selama bertahan di atas Rp2.730.
PT Gudang Garam Tbk (GGRM) diperkirakan akan bergerak pada kisaran harga Rp43.075-Rp44.750. Rekomendasi lakukan pembelian selama bertahan di atas Rp43.400.
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) diperkirakan akan bergerak pada kisaran harga Rp18.225-Rp19.500. Rekomendasi lakukan pembelian selama bertahan di atas Rp18.375.
(rna)
Explore More