Impor 32.500 Ton Gula Demi Jaga Stok dan Harga, Bos ID FOOD: Akan Datang Lagi 40.000 Ton

Minggu, 02 April 2023 - 15:18 WIB
loading...
Impor 32.500 Ton Gula Demi Jaga Stok dan Harga, Bos ID FOOD: Akan Datang Lagi 40.000 Ton
Buruh panggul melakukan bongkar muat gula putih di pelabuhan. Arsip Foto/SINDOnews/Yorri Farli
A A A
JAKARTA - ID FOOD sebagai BUMN Holding Pangan merealisasikan penugasan pengadaan Gula Kristal Putih (GKP) tahun 2023. Hal ini dalam rangka menjaga ketersediaan dan stabilisasi harga gula guna memenuhi kebutuhan Ramadan , menjelang Idulfitri dan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) tahun ini.

Direktur Utama (Dirut) ID FOOD, Frans Marganda Tambunan saat menyaksikan kegiatan bongkar muat gula impor di Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (1/4), mengatakan, dari penugasan tersebut totalnya adalah 107.900 ton GKP.

“Di Jakarta yang hari ini kita saksikan bongkar muatnya adalah bagian dari 32.500 ton yang akan bertahap kedatangannya sampai dengan Mei 2023,” terang dia melalui siaran pers, dikutip Minggu (2/4/2023).

Menurut dia, realisasi penugasan gula ini diharapkan dapat menjaga harga gula sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. “Target kami sebelum HBKN 2023 selesai, akan ada kedatangan lagi GKP sekitar 40.000 ton,” ungkapnya.

Menurut Frans, rencana realisasi penugasan pengadaan gula tahun 2023 ini akan terlaksana di beberapa titik wilayah kedatangan, perdana di Tanjung Priok Jakarta, berikutnya nanti kedatangan di titik pelabuhan Tanjung Perak dan Medan.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi mengatakan, pengadaan gula dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Berdasarkan perhitungan Neraca Komoditas Pangan Tahun 2023 dari kebutuhan nasional 3,4 juta ton, diperkirakan produksi nasional mencapai 2,6 juta ton.

Selain itu masih terdapat carry over dari tahun 2022 sebesar 1,1 juta ton, sehingga masih diperlukan pengadaan 900.000 ton agar masih terdapat stok 1,2 juta ton di akhir tahun.

"Pengadaan gula ini hanya untuk pemenuhan kebutuhan, pada saat ini semua prioritas itu adalah produksi dalam negeri," tandas Arief.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0976 seconds (0.1#10.140)