IHSG Berpeluang Berbalik Melemah

Selasa, 24 November 2015 - 08:09 WIB
IHSG Berpeluang Berbalik Melemah
IHSG Berpeluang Berbalik Melemah
A A A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan berbalik melemah jika tidak didukung dengan sentimen positif yang ada dan kondisi pasar global yang berbalik arah melemah.

Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, hal tersebut dimungkinkan dapat berimbas pada laju IHSG yang berpeluang berbalik melemah.

"Apalagi laju IHSG juga masih menyimpan adanya utang gap di level 4.452-4.474 dan sebelumnya di level 4.346-4.381," ujarnya di Jakarta, Selasa (24/11/2015).

Dia memperkirakan IHSG akan berada pada rentang support 4.525-4.534 dan resisten 4.555-4.578. Laju IHSG kemarin di atas area target support 4.500-4.538 dan sempat melampaui area target resisten 4.575-4.580, namun tidak kuat dan berbalik melemah di bawah area tersebut.

"Laju IHSG memupuskan harapan akan kenaikan lanjutan di mana lajunya mulai bergerak melemah," jelas Reza.

Laju IHSG di awal perdagangan kemarin mengalami kenaikan mengikuti imbas penutupan laju bursa saham AS dan Eropa sebelumnya.

Pelaku pasar pun memanfaatkan momen tersebut untuk kembali melakukan aksi beli. Penguatan nampak terjadi sejak awal pembukaan perdagangan di mana hampir mayoritas indeks sektoral mengalami kenaikan.

Laju rupiah yang kembali mengalami kenaikan diikuti oleh laju bursa saham Asia yang juga berada di zona hijau mampu membuat IHSG bertahan di zona hijaunya.

Namun, tidak bertahan lama laju IHSG kembali harus mendekam ke zona merah dan terus mengalami pelemahan hingga akhir sesi.

Bahkan, setelah pre closing laju IHSG cenderung dibanting seiring pelemahan pada beberapa saham big caps antara lain ASII, PTBA, UNTR, INDF, INTP, dan lainnya. Mulai maraknya aksi ambil untung memaksa IHSG untuk berbalik turun.

"Asing berbalik mencatatkan aksi jual namun, didukung laju rupiah yang masih menguat. Asing berbalik nett buy (dari net buy Rp66,05 miliar menjadi net buy Rp145,74 miliar)," pungkasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5475 seconds (0.1#10.140)