Tiga Kilang Minyak Pertamina Bisa Hemat Rp214 Miliar/Hari

Jum'at, 27 November 2015 - 18:36 WIB
Tiga Kilang Minyak Pertamina Bisa Hemat Rp214 Miliar/Hari
Tiga Kilang Minyak Pertamina Bisa Hemat Rp214 Miliar/Hari
A A A
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menuturkan, tiga proyek kilang minyak milik PT Pertamina (Persero) di Cilacap ‎yang ditingkatkan kapasitas dan kehandalannya‎ dapat menghemat pengeluaran devisa negara hingga Rp214 miliar per hari.

‎Adapun tiga proyek yang dijalankan perseroan di Cilacap adalah Residual Fluid Catalytic Cracking Refinery (RFCC) Unit IV Cilacap yang telah meningkatkan produksi bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dari 61.000 barel per hari (bph), menjadi 91.000 bph. Dengan begitu, pemerintah dapat menghemat impor premium dan menghemat devisa hingga Rp3,56 juta per hari. (Baca: Kilang di Cilacap Beroperasi, Negara Hemat Devisa Rp47 M/Hari)

"Kilang ini mengolah semua residu kemudian diolah menjadi produk utama. RFCC dibangun sejak empat tahun lalu, hari ini beroperasi 100% dengan investasi lebih dari Rp11 triliun," katanya di Gedung Ditjen Kelistrikan, Jakarta, Jumat (27/11/2015).

Pr‎oyek kedua adalah proyek Langit Biru yang memiliki nilai investasi USD392 juta. Proyek yang digarap bersama JGC Corporation sebagai kontraktor engineering, procurement, and construction ini nantinya akan membuat kilang tersebut mampu memproduksi 100% gasoline berkadar research octane number (RON) 92 sebesar 91 ribu bph. "Proyek ini menghemat devisa sekitar USD1,49 juta per hari," ucapnya.

Ketiga, proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) yang menjadikan Kilang Cilacap menjadi terbesar di Indonesia. Proyek dengan total investasi sekitar USD5,5 miliar akan menghemat devisa sebesar USD10,52 juta per hari. "Tiga proyek trategis ini hemat devisa USD15,84 juta atau Rp214 miliar," pungkasnya.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8442 seconds (0.1#10.140)