Minat Investasi China Bertambah Rp25 Triliun

Sabtu, 28 November 2015 - 15:41 WIB
Minat Investasi China Bertambah Rp25 Triliun
Minat Investasi China Bertambah Rp25 Triliun
A A A
JAKARTA - Kegiatan Indonesia Investment Marketing 2015 yang diselenggarakan di Shanghai berhasil mencatatkan minat investasi baru dari China sebesar USD1,9 miliar atau sekitar Rp25,65 triliun (kurs Rp13.500/USD).

Penambahan minat investasi China tersebut didapat dari beberapa perusahaan yang bergerak di sektor industri baja, pariwisata, semen, tekstil dan produk tekstil serta industri galangan kapal.

Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan, antusiasme investor China untuk menanamkan modalnya ke Indonesia sangat besar.

"Pertumbuhan minat investasi dari Tiongkok sudah mulai terlihat dalam kondisi satu tahun terakhir, arahnya positif sebagai salah satu sumber FDI yang masuk ke Indonesia," ujar dia dalam rilisnya, Sabtu (28/11/2105).

Franky menjelaskan, dari jumlah USD1,9 miliar tersebut, industri semen merupakan salah satu kontributor utama dengan prosentase kontribusi mencapai USD1 miliar atau setara dengan 52%.

Selanjutnya diikuti investasi bidang pariwisata senilai USD600 juta, industri galangan kapal USD300 juta, industri baja USD10 juta dan industri tekstil dan produk tekstil USD8 juta.

Dari besaran nilai investasi yang masuk tersebut, pihaknya akan mendorong agar investor tersebut dapat memanfaatkan layanan izin investasi tiga jam yang mensyaratkan minimum investasi Rp100 miliar atau setara dengan minimal USD8 juta dengan asumsi kurs Rp13.500/USD.

"Informasi mengenai izin investasi tiga jam telah kami sampaikan dalam paparan kami, dan dalam sesi tanya jawab dan one on one meeting beberapa investor melakukan follow up dan menanyakan hal tersebut," katanya Franky.

Selain izin investasi tiga jam, Kepala BKPM juga menjelaskan mengenai layanan end-to-end services kepada investor China dengan adanya tim marketing officer BKPM yang siap memfasilitasi minat investasi investor China.

Dalam kegiatan promosi investasi tersebut, BKPM selaku inisiator kegiatan mendapatkan dukungan dan kerja sama yang positif dari Konjen RI Shanghai Kenssy Dwi Ekaningsih, Presiden Direktur UOB Bank Indonesia, Direktur Permesinan dan Alat Mesin Pertanian, dan juga Kepala BKPMPT Provinsi Banten.

Tercatat 130 investor hadir dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang dilaksanakan di hotel Four Seasons tersebut. Pelaksanaan kegiatan tersebut memang dilakukan untuk menjaring minat investasi dari China.

"Dari data BKPM periode Januari-September 2015 tercatat peningkatan komitmen investasi dari Tiongkok sebesar 46%, yaitu senilai USD13,9 miliar yang sudah mendapatkan izin prinsip di Indonesia," jelasnya.

BKPM melakukan identifikasi minat tersebut secara berhati-hati mengingat selama ini, rencana investasi yang masuk dari RRT selalu tinggi, namun masih minim realisasinya. Dari data BKPM rasio rencana investasi dan relisasi investasi dari RRT berada di level di bawah 10%.

Secara kumulatif Januari-September 2015, realisasi investasi Tiongkok mencapai USD406 juta dengan jumlah proyek mencapai 705 proyek.

Sementara, dalam lima tahun terakhir, realisasi investasi China rata-rata tumbuh 66% per tahun, dari USD174 juta pada tahun 2010 menjadi lebih dari USD800 juta tahun lalu.

"Selain itu, dari sisi rencana investasi sejak 2010 hingga September 2015 tercatat minat investasi dari Tiongkok menembus angka USD36 miliar," pungkas dia.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9087 seconds (0.1#10.140)