Laba BNI Syariah Tumbuh 39,98%

Selasa, 26 Januari 2016 - 21:31 WIB
Laba BNI Syariah Tumbuh...
Laba BNI Syariah Tumbuh 39,98%
A A A
JAKARTA - Laba BNI Syariah sepanjang 2015 berhasil tumbuh 39,98% menjadi Rp228,52 miliar dengan aset Rp23,01 triliun atau tumbuh 18,09% dari periode yang sama tahun sebelumnya.

"Gejolak ekonomi 2015 berhasil dilewati dengan baik oleh BNI Syariah. Sebagai salah satu bentuk rasa syukur atas kinerja positif sepanjang 2015, BNI Syariah menyelenggarakan acara bertajuk The Journey of Hasanah," kata Direktur Utama BNI Syariah Dinno Indiano di Jakarta, Selasa (26/1/2016).

The Journey Of Hasanah merupakan kilas balik perjalanan BNI Syariah dari awal mula UUS hingga akhirnya menjadi PT Bank BNI Syariah.

Menurutnya, selain acara tersebut perseroan juga meresmikan wall of fame, dan Mobil Cerdas Hasanah (MCH). MCH merupakan mobil edukasi berjalan yang diperuntukan bagi masyarakat di daerah-daerah marjinal dan lokasi bencana.

Dia menjelaskan, MCH dilengkapi dengan berbagai fasilitas antara lain buku bacaan dan pengetahuan, ruang baca yang nyaman, dan peralatan audio visual sebagai pelengkap edukasi interkatif.

MCH ini akan bekerja sama dengan lembaga peduli anak muslim seperti Dongeng Ceria Management, Relawan Siaga, dan Desis. "Peluncuran mobil ini sebagai komitmen BNI Syariah dalam memajukan bidang pendidikan," ujarnya.

Sepanjang 2015, BNI Syariah juga telah menyalurkan dana zakat perusahaan, pegawai, infaq dan shadaqah sebesar Rp17 miliar. Sementara untuk wakaf, anak usaha Bank BNI ini akan mengembangkan pembiayaan untuk aset wakaf yang bisa dioptimalkan dan bernilai lebih.

Untuk itu, perseroan sedang merapikan model bisnisnya. Pasalnya, aset wakaf di Indonesia belum dikelola maksimal. Sementara beberapa aset wakaf berada di jalan-jalan utama.

"Jika di atas tanah wakaf itu dibuat pusat bisnis produktif yang penghasilannya dikembalikan lagi untuk wakaf, dampaknya akan lebih besar," kata dia.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, BNI Syariah juga tengah menyiapkan model bisnisnya agar nantinya tidak ada pembangunan aset produktif di atas tanah wakaf yang akhirnya mangkrak.

"Masalah utamanya terletak pada pihak pengelola aset tersebut. Intinya kami ingin aset wakaf berfungsi optimal, entah fungsi asetnya sosial atau komersial. Untuk itu, harus ada pengelola," tuturnya.

Tahun ini, BNI Syariah menargetkan pertumbuhan bisnisnya dapat mencapai 18%. Sebab itu, perseroan akan menyiapkan strategi produk baru dan dukungan dari induknya PT Bank Negara Indonesia Tbk.

"Tahun ini kami sudah siapkan beberapa rencana produk baru untuk memperkuat bisnis. Selain itu kerja sama dengan induk juga akan semakin ditingkatkan," tandasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0548 seconds (0.1#10.140)