Minati Sektor Listrik, Jepang Siapkan Investasi Rp8,1 Triliun

Jum'at, 29 Januari 2016 - 16:08 WIB
Minati Sektor Listrik, Jepang Siapkan Investasi Rp8,1 Triliun
Minati Sektor Listrik, Jepang Siapkan Investasi Rp8,1 Triliun
A A A
JAKARTA - Investor Jepang masih berminat menanamkan modalnya di sektor kelistrikan. Hal ini ditandai dengan kesiapan mereka dengan mengalokasikan dana sebesar USD600 juta atau setara Rp8,1 triliun (kurs Rp13.500/USD).

Nilai tersebut diperoleh dari dua perusahaan ternama Jepang yang siap menanamkan modalnya di Indonesia untuk pembangunan pembangkit listrik di Cirebon, Jawa Barat senilai USD200 juta dan di Medan, Sumatera Utara dengan nilai investasi USD400 juta.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengemukakan, BKPM mengarahkan agar perusahaan segera memasukkan aplikasi perizinan memanfaatkan layanan izin investasi 3 jam.

“Kami telah meminta perusahaan untuk segera mengajukan permohonan perizinan–perizinan pusat melalui PTSP BKPM pelayanan 3 jam, dan untuk perizinan –perizinan lainnya BKPM siap untuk memfasilitasi,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jum’at (29/1).

Menurut Franky, investasi pembangunan infrastruktur listrik sangat penting karena akan menambah kapasitas listrik nasional. “Untuk investor yang berminat mengembangkan pembangkit listrik di Medan adalah pengembangan proyek Medan IPP dengan kapasitas 250 MW bekerja sama dengan BUMN, yakni Pertamina dan BUMD Provinsi Sumatera Utara,” katanya.

Dia menuturkan, yang baru saja kembali dari kegiatan pemasaran investasi di Jepang, menilai bahwa minat investasi di bidang kelistrikan tersebut patut disyukuri.

Hal ini menambah daftar minat investor yang berhasil diidentifikasi selama kunjungan ke Jepang dengan nilai total mencapai USD1,971 miliar. Sektor listrik termasuk yang mendominasi dengan nilai investasi mencapai USD600 juta atau setara dengan 30% dari total investasi yang berhasil diidentifikasi.

Dari data yang dirilis oleh BKPM, investasi dari Jepang terus menunjukkan peningkatan selama enam tahun terakhir. Sejak 2010, nilai investasi Jepang ke Indonesia mencapai mencapai USD713 juta.

Kemudian meningkat drastis pada 2011 dengan nilai investasi mencapai USD1,5 miliar, kembali meningkat menjadi USD2,3 miliar pada 2012, puncaknya pada 2013 Jepang menjadi peringkat teratas investasi dengan realisasi USD4,7 miliar, dan pada 2014 turun berada di level USD2,7 miliar. Selanjutnya, pada 2015 meningkat tipis di level USD2,8 miliar.

Sementara dari sisi realisasi investasi berdasar negara asal untuk periode 2010-2015, posisi Jepang berada di peringkat dua di bawah Singapura dengan nilai mencapai USD31 miliar.

Di bawah Singapura dan Jepang, terdapat Amerika Serikat dengan nilai investasi USD8,2 miliar, Korea Selatan USD8 miliar dan Malaysia di peringkat kelima dengan nilai investasi USD7,1 miliar.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4055 seconds (0.1#10.140)