Minyak Dunia Anjlok, Pertamina Ikuti Aturan Penetapan Harga BBM

JAKARTA - PT Pertamina (Persero) tetap konsisten menggunakan mekanisme evaluasi tiga bulanan dalam penetapan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), di tengah makin anjloknya harga minyak mentah dunia. Meski begitu perusahaan pelat merah tersebut tidak menutup kemungkinan harga BBM bakal kembali turun akibatnya dari melemahnya minyak global.

(Baca Juga: Minyak Dunia Melorot, Pemerintah Keukeuh Tak Turunkan Harga BBM)

Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto menerangkan pihaknya masih akan terus melakukan monitor terhadap pergerakan harga minyak dunia sebelum menurunkan harga BBM nantinya. "Kalau kita rasa bisa turunkan, maka kita turunkan. Sesuai kesepakatan akan ada penyesuaian lagi April. Rencana penurunan BBM masih harus dimonitor per tiga bulan sesuai kesepakatan," jelasnya di Gedung DPR, Jakarta, Senin (1/2/2016).

Dia menambahkan harga minyak dunia yang sedang murah yang sempat tembus ke level di bawah USD30 per barel tentu baik bagi industri hilir migas sehingga bisa ada penurunan harga ke depannya. "Tentu saja normal, sektor hilir dengan harga crude murah, hilir lebih baik tapi Januari baru kita sesuaikan harga BBM. Avtur juga kita turunkan," pungkasnya.

(Baca Juga: Indef: Evaluasi Harga BBM, Pemerintah Jangan Gunakan Asumsi Biasa)

Hal senada juga diungkapkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said sebelumnya soal penetapan harga BBM. ""Benar sekali bahwa harga minyak dunia terus turun, bahkan hari-hari ini makin dalam. Tapi kita sudah punya aturan, peninjauan harga BBM dilakukan setiap 3 bulan sekali," jelasnya pada akhir Januari lalu.