Anak Usaha Sinar Mas Target Bangun 7.000 Kanal Air

Jum'at, 05 Februari 2016 - 07:39 WIB
Anak Usaha Sinar Mas Target Bangun 7.000 Kanal Air
Anak Usaha Sinar Mas Target Bangun 7.000 Kanal Air
A A A
JAKARTA - Anak usaha Sinar Mas Group, Asia Pulp and Paper (APP) menargetkan membangun 7.000 kanal pada kuartal I/2016. Perseroan pun telah meluncurkan Kebijakan Konservasi Hutan (Forest Conservation Policy atau FCP), dalam percepatan penerapan program pengelolaan lahan gambut.

"Hingga kini, perseroan telah membangun lebih dari 3.500 kanal telah dibendung guna meningkatkan debit air di konsesi pemasok APP yang terletak di lahan gambut," kata Managing Director untuk Sustainability & Stakeholder Engagement di APP Aida Greenbury dalam rilisnya, Jakarta, Jumat (5/2/2016).

Menurutnya, komitmen yang tertuang dalam FCP termasuk mengakhiri konversi hutan alam dalam rantai pasokannya, menyusun dan menerapkan praktek terbaik dalam pengelolaan lahan gambut, serta mengadopsi pendekatan kolaboratif dalam penyelesaian isu-isu sosial.

Selain itu, lanjut dia, Hutan Tanaman Industri (HTI) seluas 7.000 hektare di Riau dan Sumatera Selatan telah dihentikan operasionalnya sejak Agustus 2015 untuk kemudian direstorasi kembali menjadi hutan alam. Secara keseluruhan, sekitar 600.000 hektare telah dialokasikan untuk keperluan restorasi hutan dan ekosistem di wilayah konsesi pemasok APP.

Dia mengatakan, area gambut sangat rawan akan risiko kebakaran, karena itu langkah-langkah untuk mengelola dan melindungi kawasan rawa gambut ini merupakan bagian penting dalam Penanggulangan Kebakaran Terpadu yang diharapkan dapat mengurangi risiko kebakaran di kawasan tersebut.

Selain itu, perseroan juga meluncurkan program Desa Makmur Peduli Api yanv bertujuan membangun perekonomian masyarakat di sekitar wilayah konsesi melalui pengembangan mata pencaharian alternatif, dengan tetap mendukung perlindungan hutan Indonesia.

"Sebagai langkah awal, warga masyarakat lokal akan diberi peralatan dan bantuan berupa pinjaman mikro atau dana bergulir untuk mendirikan usaha kecil-menengah," ujarnya.

Masyarakat setempat juga diberi pelatihan hortikultura untuk meningkatkan keterampilan warga dalam mengelola pertanian buah dan sayur dengan menggunakan sistem agro-forestry. Program DMPA akan mencakup 500 desa di seluruh rantai pasokan APP, dengan investasi sebesar USD10 juta selama lima tahun ke depan.

"Kami akan terus belajar dari pengalaman kami dan terus berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan lain di dalam lanskap kami, negara kami, dan berbagai ruang lingkup lainnya, guna membangun masa depan yang lebih baik bagi generasi yang akan datang," tandas Aida.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4944 seconds (0.1#10.140)