Pemerintah Sudah Temukan Lokasi Pengganti Pelabuhan Cilamaya

Jum'at, 12 Februari 2016 - 22:14 WIB
Pemerintah Sudah Temukan Lokasi Pengganti Pelabuhan Cilamaya
Pemerintah Sudah Temukan Lokasi Pengganti Pelabuhan Cilamaya
A A A
JAKARTA - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah menemukan lokasi baru pengganti Pelabuhan Cilamaya, Jawa Barat. Lokasi yang menjadi pilihan adalah wilayah Subang.

Direktur Transportasi Bappenas Bambang Prihantono menyebutkan, Pelabuhan Cilamaya akan dipindahkan di lokasi sekitar Subang, dan saat ini pihaknya tengah menunggu keputusan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub). "Sudah ada studi kira-kira lokasi penggantinya di sekitar Subang. Kita nunggu keputusan Kemenhub," ujarnya di Gedung Bappenas, Jakarta, Jumat (12/2/2016).

Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Sofyan Djalil mengemukakan, bahwa pengganti Pelabuhan Cilamaya akan menjadi salah satu dari 30 proyek prioritas yang merupakan bagian dari 225 proyek infrastruktur strategis pemerintah.

"Soal 30 proyek prioritas, ada satu proyek yang lokasinya pelabuhan utara Jawa Barat. Pengganti Cilamaya, lokasinya sudah ada, tapi belum diberitahukan," katanya.

Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini menyebutkan, skema yang akan digunakan dalam pembangunan pelabuhan pengganti Pelabuhan Cilamaya adalah public private partnership (PPP). "Skema belum diputuskan kemungkinan besar PPP. Masih kita bahas," ucapnya.

Seperti diketahui, rentetan pro dan kontra pembangunan pelabuhan di kawasan Cilamaya, Jawa Barat, terhenti setelah Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) memutuskan menggeser lokasi pembangunan pelabuhan tersebut ke lokasi lebih timur karena ada ladang migas milik PT Pertamina.

"Setelah Pak Wapres melihat kondisi operasi Offshore North West Java (ONWJ) di sana, maka beliau memutuskan untuk menggeser lokasi pembangunan Pelabuhan Cilamaya ke daerah yang lebih timur," ujar Direktur Hulu PT Pertamina (Persero) Syamsu Alam kepada Sindonews di Cilamaya, Jawa Barat (2/4/2015) lalu.

Menurutnya, keputusan tersebut dibuat JK usai berkumpul di balai desa bersama dengan Kemenhub, dan memaparkan tentang Cilamaya, dan concern apa yang akan terjadi apabila tetap dibangun.

"Rapat dipimpin Pak JK dan setelah mendapat semua informasi baik data bawah permukaan dan kegiatan produksi, pengembangan ke depan dan platform ke depan serta beberapa perkembangan safety menyimpulkan bahwa pembangunannya penting, sektor energi juga penting. Jadi dua-dua nya penting. Tapi satu sama lain tidak boleh mengalahkan jadi beliau memutuskan dipindah ke tempat yang lebih safety di arah timur," terang Syamsu.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4597 seconds (0.1#10.140)