Arab Saudi Melunak, Menteri ESDM Prediksi Minyak Dunia Membaik

Jum'at, 19 Februari 2016 - 13:18 WIB
Arab Saudi Melunak, Menteri ESDM Prediksi Minyak Dunia Membaik
Arab Saudi Melunak, Menteri ESDM Prediksi Minyak Dunia Membaik
A A A
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said memperkirakan harga minyak dunia akan kembali bangkit pada tahun depan. Sebab, pasar akan merespon kebijakan "price setting" yang dilakukan pemerintah Arab Saudi dengan mengambil inisiatif untuk bertemu dengan Rusia dan Venezuela.

Dia mengatakan, ketiga negara penghasil minyak tersebut sepakat untuk menjaga agar produksi minyak tidak bertambah lagi. Kondisi tersebut memberikan dampak terhadap perbaikan harga minyak dunia.

"Mereka bertiga sepakat untuk face. Artinya, menjaga produksi (minyak) tidak nambah lagi. Saya kira Anda lihat ada impact dikit," katanya di Gedung Ditjen Kelistrikan Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (18/2/2016).

Apalagi lanjut dia, kabar dunia menyebutkan bahwa Iran akan turut serta dalam pertemuan tersebut dan menjaga agar produksi minyaknya tidak terus dipompa. Dengan demikian diprediksi, akan kembali terjadi penguatan balik (rebound) terhadap harga minyak dunia.

Menurutnya, saat suplai minyak terus membanjir mereka pasti akan berpikir untuk mencari keseimbangan baru. Harga minyak tidak bisa dibiarkan terlalu rendah ataupun terlalu tinggi.

"Terlalu rendah itu tidak saja matikan industri, tapi berpotensi menimbulkan krisis. Nah, terlalu tinggi, saya kira produsen negara konvensional seperti Timur Tengah akan bereaksi negatif. Yang masuk ke pasar adalah minyak non konvensional dan OPEC nya akan bersikap seperti itu," terang dia.

(Baca Juga: Harga Minyak Dunia di Perdagangan Asia Jatuh)

Mantan Bos Pindad ini menuturkan, harga minyak dunia akan rebound setahun ke depan meskipun tidak terlalu tinggi. Karena, saat para punggawa minyak ini sudah lelah bertengkar maka akan timbul keseimbangan baru.

‎"Ketika mereka sudah capek berantem, banting-membanting, mungkin akan ketemu keseimbangan. Temen saya di Abu Dhabi tahun lalu, saya katakan ini kan seperti bet to bet. Kalo satu pihak mengambil terlalu banyak, yang satu akan bereaksi. Karena itu semua pihak harus menjaga diri untuk ambil yang secukupnya, sepatutnya. Mungkin ini akan terjadi‎," tandasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5688 seconds (0.1#10.140)