Perempuan India Enggan Lepas Baju Sari saat Kerja

Selasa, 01 Maret 2016 - 00:07 WIB
Perempuan India Enggan Lepas Baju Sari saat Kerja
Perempuan India Enggan Lepas Baju Sari saat Kerja
A A A
MUMBAI - Selama dua hari pada Kamis dan Jumat (25-26/2) lalu, sebanyak 30 distributor K-Link Indonesia berkesempatan mengunjungi Kota Mumbai, India. Kunjungan sebagai penghargaan atas pencapaian penjualan para distributor ini cukup istimewa. Sebab, selain bisa melihat objek-objek wisata terkenal di Mumbai, mereka juga diajak ke Kawasan Industri Tarapur, Boisar, Maharashtra.

Kawasan industri ini jaraknya cukup jauh dari Mumbai. Perjalanan dari Mumbai yang ditempuh dengan jalur darat pun lumayan melelahkan karena memakan waktu sekitar tiga jam. Kepadatan lalu lintas plus beberapa keruwetan ala di Jakarta, Kamis (25/2) pagi lalu membuat sejumlah distributor yang berasal dari berbagai daerah ini sedikit jengah. Rasa capai dan lelah mereka bercampur dengan kekaguman-kekaguman serta kebahagiaan. Apalagi sebagian besar dari mereka tercatat baru pertama kali ke luar negeri.

Namun kelelahan yang memuncak itu akhirnya terbayarkan. Tepat pukul 11.00 waktu setempat, rombongan yang diangkut satu bus besar itu akhirnya tiba di Tarapur, tepatnya di Welex Laboratories Pvt Ltd. Bagi para distributor, nama Welex sudah tak asing lagi karena merupakan pabrik pembuatan Ayurveda, salah satu produk K-Link yang mereka konsumsi dan salurkan selama ini.

Namun kali ini, bisa melihat langsung tempat proses pembuatan salah satu produk suplemen yang paling laris di Indonesia ini adalah sebuah kesempatan berharga. “Ini pertama kalinya saya ke luar negeri. Saya bersyukur kerja keras saya akhirnya diapresiasi,” ungkap Dinto Arindo, Distributor Terbaik dari Sragen, Jawa Tengah.

Di pabrik Ayurveda, Dinto dan puluhan distributor lainnya disapa hangat oleh Managing Director Welex Laboratories Roopam Y Bhatt. Roopam sebelumnya bahkan menyambut mereka langsung di hotel dekat Bandara Chhatrapati Shivaji Mumbai sehabis subuh.

Selanjutnya para distribuor diajak berkeliling satu per satu ruangan. Kunjungan pertama adalah ruangan penyimpanan bahan baku yang sudah dikeringkan. Di dalamnya tertumpuk puluhan drum plastik sedang berwarna biru. Di dalam drum-drum bersegel itu, terdapat herbal yang telah bersih dan siap diolah seperti jahe, kunyit dan gingseng. Terdapat pula bahan baku produk Ayurveda istimewa karena hanya bisa tumbuh di India, yakni bergenia ligulata. “Bahan ini sudah kering dan higienis karena disimpan di tempat khusus serta bersegel,” kata manajer laboratorium, dr Anil N Syah di depan para distributor.

Berpindah ke ruangan sebelahnya, pengunjung diperlihatkan proses pengadukan atau pencampuran sejumlah bahan itu untuk menjadi suplemen. Gentong besar berbahan stainless steel layaknya mixer cor beton terus berputar dalam kurun waktu tertentu pada proses blending itu.

Hampir sama halnya di Indonesia, sejumlah bagian yang membutuhkan ketelitian dan kesabaran ditempatkan para perempuan terampil. Di ruangan uji laboratorium, pembuatan kapsul dan pengepakan misalnya, lebih banyak diisi pekerja perempuan muda. Uniknya, meski memakai baju kerja berwarna hijau atau putih, mereka semuanya tetap berbalut sari (saree), baju khas perempuan India.

Toh demikian, hal itu tak membuat mereka ribet. “Mereka bangga pakai baju tradisional dan tak menggangggu kerja,” kata dr Anil.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1335 seconds (0.1#10.140)