MNC Group dan Manajemen UBS Gelar Gala Dinner

Senin, 07 Maret 2016 - 20:26 WIB
MNC Group dan Manajemen UBS Gelar Gala Dinner
MNC Group dan Manajemen UBS Gelar Gala Dinner
A A A
JAKARTA - Chief Executive Officer (CEO) MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) malam ini menggelar gala dinner dengan manajemen PT UBS Securities Indonesia di Ballroom Grand Hyatt Hotel, Jakarta, Senin (7/3/2016). Acara yang dihadiri para petinggi MNC Group dan UBS ini mengangkat tema "Solid Foundation For Future Growth".

Dalam kegiatan tersebut, HT melakukan serangkaian diskusi dengan Head of Research UBS Joshua Tanja tentang outlook ekonomi Indonesia, peluang investasi di Indonesia, hingga kepercayaan investor kepada MNC Group.

PT UBS Securities Indonesia pada kesempatan itu menyampaikan prediksi pertumbuhan ekonomi ‎Indonesia 2016 tumbuh di kisaran 4,8% hingga 5%. Pasalnya, kondisi ekonomi pada 2016 lebih baik dari tahun lalu.

Head of Research Joshua Tanja menuturkan, membaiknya pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini terjadi lantaran belanja pemerintah dan belanja infrastruktur yang meningkat pada tahun ini.

"(Kondisi ekonomi 2016) lebih baik dari 2015 terutama disebabkan oleh bertambahnya belanja pemerintah dan belanja infrastruktur.Sekitar 4,8-5%. Enggak bisa signifikan naik, tapi sedikit lebih baik dari tahun lalu yang 4,8%‎," ujarnya.

Tak hanya itu, Joshua melihat iklim investasi di Tanah Air semakin membaik seiring dengan munculnya berbagai paket deregulasi hingga stimulus moneter, seperti penurunan suku bunga Bank Indonesia (BI rate) dan giro wajib minimum (GWM), serta relaksasi kebijakan makro prudensial BI.

"‎Jadi saya kira (iklim investasi) lebih optimis, data dari kuartal IV profit dari perusahaan membaik dibanding kuartal III. Data penjualan Januari-Februari juga membaik," imbuhnya.

Menurutnya, berbagai paket deregulasi yang dikeluarkan pemerintah harus terus dilakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih baik. Diharapkan, konfiden dari konsumer dan korporat untuk berinvestasi di Tanah Air juga semakin membaik.

"Itu yang bisa mendorong ekonomi kita tumbuh lebih baik.‎ Jadi investment to GDP sekitar 30%. Rata-rata di kita expect 2%-2,5% dari GDP tambahannya," tandasnya.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7332 seconds (0.1#10.140)