Sinergi BUMN Angkat Perekonomian Perempuan lewat UMKM

Jum'at, 18 Maret 2016 - 21:15 WIB
Sinergi BUMN Angkat Perekonomian Perempuan lewat UMKM
Sinergi BUMN Angkat Perekonomian Perempuan lewat UMKM
A A A
YOGYAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendorong unit usahanya untuk mendukung perekonomian perempuan yang tidak mampu. Kementerian BUMN menggandeng institusi Aisyiyah Yogyakarta dalam menyalurkan pinjaman sekitar Rp500 ribu hingga Rp2 juta rupiah beserta pendampingan.

Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan pihaknya akan mendorong PT Perusahaan Nasional Madani (PNM) untuk menyalurkan kredit UMKM sebagai pendukung Kredit Usaha Rakyat (KUR). Para perempuan yang memiliki usaha produktif namun miskin akan didukung bantuan tersebut. Diharapkan juga anggota Aisyiyah dapat mendukung program pendampingan bagi perempuan produktif yang kurang mampu.

“Sinergi BUMN ingin mendukung perempuan supaya lebih sejahtera. PMN akan mendukung pinjaman di bawah Rp2 juta sebagai pendukung program KUR bagi perempuan. Tiga bank BUMN dan Semen Indonesia juga berikan bantuan Rp500 miliar untuk Aisyiyah. Saya pribadi juga akan tambah berikan Rp500 miliar,” ujar Rini dalam diskusi di Kampus Terpadu Universitas Aisyiyah (Unisa), di Yogyakarta, Jumat (18/3/2016).

Momentum kunjungan tersebut juga digunakan olehnya untuk mendorong percepatan penyaluran KUR yang secara simbolis diberikan tiga bank milik negara kepada debitur-debitur yang memiliki lokasi usaha di Yogyakarta dan Jawa Tengah. KUR dan Bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) disalurkan secara simbolis di sela-sela Dialog Bersama Menteri BUMN RI dengan tema Peran BUMN dalam Mendorong Pencapaian Target Sustainability Development Goals (SDGs) 2016 -2030.

Pada kesempatan ini, semangat yang diusung Bank-Bank BUMN dalam penyaluran KUR adalah pemberdayaan ekonomi perempuan. Oleh karena itu, debitur KUR yang secara simbolis mendapatkan fasilitas KUR masing-masing bank adalah perempuan pemilik usaha berskala kecil, yaitu Sumiyati, Setia Rini, Rusni Wakhidah, Lilis Sumartini, Retno Dyah, Warnati dengan total fasilitas KUR senilai senilai Rp235 juta.

Direktur Utama BNI Achmad Baiquni mengungkapkan, pemberdayaan perempuan melalui penyaluran KUR tersebut sejalan dengan upaya pemerintah dalam memenuhi agenda pembangunan yang digariskan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) melalui SDGs, yaitu penghapusan kemiskinan, memajukan kesehatan, dan pendidikan. Indonesia memiliki pekerjaan rumah yang harus dituntaskan, antara lain kemiskinan dan diskriminasi perempuan.

“Bank BUMN terus memberikan kontribusi pada setiap program pengucuran KUR secara bersama-sama sebagai bentuk sinergi yang solid dalam menyukseskan program KUR pemerintah. Pola-pola sinergi ini akan mempercepat proses penyaluran KUR ke masyarakat yang membutuhkan,” ujar Baiquni dalam kesempatan yang sama.

Hingga 16 Maret 2016, KUR yang berhasil dikucurkan BNI di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah menyentuh 1.602 debitur dengan nilai maksimal kredit sebesar Rp355,6 miliar. Kucuran KUR di kawasan tersebut tergolong yang paling cepat dibandingkan wilayah-wilayah kerja BNI lainnya di Indonesia.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 3.4513 seconds (0.1#10.140)