Trisula International Targetkan Penjualan Rp1 Triliun

Selasa, 19 April 2016 - 15:02 WIB
Trisula International Targetkan Penjualan Rp1 Triliun
Trisula International Targetkan Penjualan Rp1 Triliun
A A A
JAKARTA - Emiten garmen PT Trisula International Tbk (TRIS) hingga akhir tahun ini menargetkan bisa meraup penjualan sebesar Rp1 triliun atau tumbuh 16,4% dibanding capian tahun lalu sebesar Rp859,74 miliar.

Presiden Direktur Trisula International Tjhoi Lisa Tjahjadi menyatakan untuk mendukung target tersebut perseroan berencana meningkatkan produktivitas per m3 menjadi Rp2,98 juta per bulan dari Rp2,3 juta per bulan. Emiten berkode TRIS ini juga akan fokus pada tiga merek utama yakni JOBB, Jack Nicklaus, dan G2000.

"Tahun ini kami menargetkan meraih penjualan bersih Rp1 triliun dengan laba bersih Rp24,8 miliar, tahun lalu penjualan kami mencapai Rp859,74 miliar dengan laba bersih Rp22,5 miliar," kata Lisa dalam paparan publik perseroan di Jakarta, Selasa (19/4/2016).

Sebagian besar atau 80% perolehan penjualan diproyeksikan berasal dari pangsa pasar di luar negeri. Sementara, sisanya sebesar 20% masih berasal dari pangsa pasar dalam negeri. Penjualan dari luar negeri tahun ini diharapkan tumbuh 15%.

"Kontribusi dari Inggris meningkat 20%, sementara Amerika Serikat menurun 11%, dari Australia memberikan kontribusi sebesar 20%, kami juga akan membidik negara baru seperti Jepang, Selandia Baru dan selebihnya di regional Asia Tenggara," paparnya.

Di pasar internasional, rencana perseroan akan terfokus pada customer service, peningkatan kualitas serta konsolidasi back office dan fasilitas produksi sebagai bagian dari efisiensi dan efektivitas. Untuk melakukan penghematan biaya impor, manajemen akan menekan volume impor dengan beralih kepada produksi lokal.

Untuk mendukung target produktivitas, kata Lisa, perseroan mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar USD1 juta atau setara Rp13,5 miliar (Rp13.500/USD). Dana capex dialokasikan untuk penambahan mesin dan pembeli tanah. Tanah seluas 1.400 m2 di daerah Ciputat ini akan digunakan untuk gudang dan kantor baru.

"Sebanyak USD700-USD800 ribu, akan dialokasikan untuk capex manufacturing, yaitu penambahan mesin. Sedangkan Rp3 miliar akan dialokasikan ke pembelian tanah untuk kantor‎ baru. Sehingga totalnya mencapai USD1 juta," ujarnya.

Dana capex tahun ini, menurutnya akan dapatkan dari kombinasi antara kas internal sebesar 80% dan sisanya sekitar 20% dari pinjaman perbankan. Lisa menjelaskan, dana kas internal perseroan mencapai Rp13 miliar yang berasal dari sisa laba bersih pada 2015.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9462 seconds (0.1#10.140)