BKPM Tawarkan Kemudahan Usaha RI ke 300 Pengusaha Inggris

Rabu, 20 April 2016 - 12:17 WIB
BKPM Tawarkan Kemudahan Usaha RI ke 300 Pengusaha Inggris
BKPM Tawarkan Kemudahan Usaha RI ke 300 Pengusaha Inggris
A A A
JAKARTA - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani dijadwalkan berbicara dalam acara UK-Indonesia Business Forum, yang digelar di London hari ini waktu setempat. Dalam forum ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga diagendakan akan menjadi pembicara kunci.

Dia menjelaskan, forum yang akan dihadiri sekitar 300 pengusaha Inggris ini cukup strategis, mengingat posisi Inggris sebagai salah satu sumber investasi dunia.

Menurut data Financial Times, outward investment dari Inggris ke seluruh dunia pada tahun 2015 mencapai USD 229 miliar, dari jumlah tersebut yang mengalir ke Indonesia kurang dari 1%. “Inggris masih banyak menanamkan modalnya ke AS, India dan Australia,” jelasnya dalam keterangan resmi, Rabu (20/4/2016).

Kunjungan Presiden Jokowi ke Uni Eropa diharapkan meningkatkan keyakinan investor Inggris tentang reformasi kebijakan dan layanan investasi yang telah dilakukan pemerintah Indonesia. Dia menjelaskan bentuk reformasi layanan investasi yang dilakukan BKPM adalah menjadikan lembaga tersebut sebagai one stop shop untuk investasi.

"Dengan konsep one stop shop, investor cukup datang ke BKPM untuk memanfaatkan layanan dari 22 Kementerian/Lembaga di PTSP Pusat, mengurus izin investasi melalui layanan 3 Jam, maupun fasilitasi ketika melakukan realisasi," tambahnya.

Lebih lanjut dia juga menyinggung rencana pemerintah untuk melakukan berbagai deregulasi kebijakan terkait dengan kemudahan berusaha. Dari 40 peraturan yang terkait, pemerintah telah menyelesaikan deregulasi 29 peraturan.

“Kami optimistis bahwa deregulasi yang dilakukan akan memperbaiki peringkat kemudahan berusaha Indonesia dalam survei yang dilakukan oleh Bank Dunia,” tandasnya.

Selain Kepala BKPM, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti juga dijadwalkan memberikan paparan tentang potensi investasi sektor maritim di Indonesia. Juga direncanakan akan dilakukan penandatanganan kesepakatan bisnis, yang salah satunya terkait dengan komitmen investasi.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6171 seconds (0.1#10.140)