Bisnis Properti di Yogyakarta Diramal Meningkat Tahun Ini

Senin, 25 April 2016 - 21:44 WIB
Bisnis Properti di Yogyakarta Diramal Meningkat Tahun Ini
Bisnis Properti di Yogyakarta Diramal Meningkat Tahun Ini
A A A
YOGYAKARTA - Direktur PT Dewi Sri Sejati Alim Subyantara mengakui ada kecenderungan peningkatan tahun ini bagi developer untuk membangun rumah sederhana dengan subsidi pembiayaan kredit pemilikan rumah (KPR).

"Bisnis properti, khusus untuk rumah sederhana cukup baik di tahun ini, ada peningkatan dari dua tiga tahun sebelumnya," jelasnya pada wartawan di DI Yogyakarta (DIY), Senin (25/4/2016).

Pihaknya yang berkecimpung dalam kontraktor bangunan merasa perlu untuk mengembangkan usaha. Tak heran, jika perusahaan ini berencana membangun rumah sederhana dengan target 5.000 unit secara bertahab selama lima tahun mendatang.

Banyak faktor yang menyebabkan bisnis properti semakin membaik, salah satunya dengan perekonomian yang cenderung stabil. Situasi itu jelas menguntungkan banyak kalangan, tak terkecuali bagi pengembang perumahan.

"Perekonomian kita baik saat ini, stabil. Tidak ada fluktuatif harga yang cenderung naik drastis, ini jelas menguntungkan siapa saja," jelasnya.

Investasi dengan membeli rumah sederhana, kata dia, jauh lebih menguntungkan dibanding menyewa. Harga tanah yang terus mengalami kenaikan membuat pembeli rumah tidak akan rugi dikemudian hari.

"Hanya dengan cicilan Rp700 ribu per bulan, sudah bisa menempati rumah sendiri, 10 tahun ke depan 700 ribu mungkin nilainya kecil," kata dia.

Tahap awal pembangunan rumah sederhana yang dibangun berjumlah 600 unit di Godean, Sleman yang rencana akan dibangun mulai September 2016. Saat ini, harga tanah mengalami kenaikan signifikan. Apalagi, lokasi tanah berada di tempat strategis, seperti menghadap ke jalan raya atau jalan perkampungan.

Pihaknya baru akan membuka pendaftaran bagi yang ingin membeli rumah tersebut pada Mei 2016. Menurutnya, sudah ada sekitar 350 orang yang mendaftar secara lisan. "Ada PNS yang mengontrak rumah, makanya mereka lebih minat beli rumah dari pada mengontrak," jelasnya.

Bagi pembeli cukup dengan uang muka 10%-20% dari harga rumah Rp116,5 juta. Rumah tersebut dengan lahan 60 meter persegi. Namun, pembeli rumah hanya bagi masyarakat dengan penghasilan di bawah Rp4 juta per bulan. Rumah tersebut banyak diminati kalangan PNS yang belum memiliki rumah sebagai tempat tinggal.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2101 seconds (0.1#10.140)