Produksi OPEC Meningkat, Harga Minyak Dunia di Asia Jatuh

Senin, 02 Mei 2016 - 08:39 WIB
Produksi OPEC Meningkat, Harga Minyak Dunia di Asia Jatuh
Produksi OPEC Meningkat, Harga Minyak Dunia di Asia Jatuh
A A A
SINGAPURA - Harga minyak dunia di perdagangan Asia pada hari ini merosot, karena meningkatnya produksi minyak di Timur Tengah di tengah produksi minyak Amerika Serikat (AS).

Seperti dikutip dari Reuters, Senin (2/5/2016), harga minyak brent diperdagangkan sebesar USD47,05 per barel pada pukul 00.28 GMT atau turun 32 sen dari posisi sebelumnya. Sementara, harga minyak AS juga turun 28 sen ke level USD45,64 per barel.

Analis mengatakan, kenaikan produksi yang dilakukan oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan terutama Timur Tengah itu lazim menjadi faktor pendukung seperti yang sedang berlangsung, meskipun lambat, penurunan produksi AS dan USD yang goyah, membuat harga minyak lebih murah bagi negara-negara yang menggunakan mata uang lainnya untuk mengimpor bahan bakar.

"Dolar yang lebih lemah gagal untuk menggairahkan investor di pasar minyak mentah," kata ANZ Bank, mengutip kenaikan produksi OPEC.

USD tercatat jatuh lebih dari 6% tahun ini terhadap beberapa mata uang utama lainnya. BNP Paribas mengatakan bahwa kenaikan harga minyak yang terjadi baru-baru ini, dengan kenaikan hampir sepertiga sejak April, terutama didorong oleh sentimen dan tidak memiliki dasar-dasar fisik.

Persediaan minyak OPEC naik menjadi 32.640.000 barel per hari (bph) pada April, dari 32.470.000 barel per hari pada Maret, menurut survei Reuters berdasarkan data pengiriman dan informasi dari sumber-sumber di perusahaan minyak, OPEC dan konsultan.

Angka tersebut hampir sama dengan posisi Januari yang sebesar 32.650.000 barel per hari, ketika Indonesia kembali bergabung dengan OPEC untuk meningkatkan produksi.

Kepala Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan harga minyak mungkin telah dipercaya keluar, memberikan kesehatan ekonomi global, tidak menimbulkan kekhawatiran. "Dalam lingkungan ekonomi yang normal, kita akan melihat arah harga agak ke atas dari bawah," kata Direktur Eksekutif IEA Fatih Birol.

Sementara, produksi minyak non-OPEC turun lebih dari 700.000 barel per hari tahun ini, penurunan terbesar dalam sekitar 20 tahun. Dengan permintaan minyak global terlihat tumbuh sebesar 1,2 juta barel per hari tahun ini, hasil seimbang pada stok global akan segera dimulai, sehingga akan membantu mendongkrak harga.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4508 seconds (0.1#10.140)