BTN-Taspen Permudah PNS dan Pensiunan Peroleh KPR

Senin, 02 Mei 2016 - 15:47 WIB
BTN-Taspen Permudah PNS dan Pensiunan Peroleh KPR
BTN-Taspen Permudah PNS dan Pensiunan Peroleh KPR
A A A
JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) melakukan sinergi dengan PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau PT Taspen dalam fasilitas kredit pemilikan rumah (KPR) untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau para pensiunan PNS.

Kerja sama ini memungkinkan bagi para PNS untuk mendapatkan tenor lebih panjang dalam permohonan fasilitas KPR, khhususnya bagi para PNS yang mendekati masa pensiun. Selama ini, maksimum pemberian KPR diberikan dengan batas usia PNS 60 tahun.

Direktur Utama Bank BTN Maryono mengatakan, dengan sinergi ini, BTN dapat memberikan KPR untuk usia sampai 70 tahun. Naskah MOU ini ditandatangani langsung oleh Maryono dan Direktur Utama Taspen Iqbal Latanro.

Ruang lingkup MOU meliputi pemeliharaan data debitur yang akan dilakukan Taspen untuk memastikan bahwa debitur yang memperoleh kredit Bank BTN, pembayaran pensiunnya dilakukan melalui kantor layanan Bank BTN sampai kredit lunas. "Ini terobosan yang kami lakukan bersama Taspen. Para pensiunan umumnya kesulitan mendapatkan akses perbankan," kata dia di Jakarta, Senin (2/4/2016).

Menurutnya, dengan kerja sama ini maka para PNS yang mendekati paling tidak dapat menghitung kebutuhan rumah yang dapat difasilitasi Bank BTN walaupun PNS tersebut masuk masa pensiun. Pada prinsipnya ada kelonggaran jangka waktu kredit dengan kerja sama ini.

PNS cukup diuntungkan dengan ini karena program seperti ini tidak ada di bank lain. Pola pembiayaan seperti ini hanya ada di Bank BTN. "Kami melakukan sinergi ini bersama Taspen untuk PNS dalam memenuhi kebutuhan rumahnya," tegas Maryono.

Dia mengatakan, dengan kerja sama ini peluang untuk menambah jumlah kredit realisasi baru dari para PNS dapat meningkat dua kali lipat atau lebih. Kerja sama ini juga memungkinkan dibayarkannya pensiunan PNS melalui kantor layanan BTN seluruh Indonesia.

Permintaan masyarakat terhadap rumah terus meningkat walaupun sejumlah analis memprediksi pembiayaan pada sektor perumahan turun karena permintaan turun. Untuk pembiayaan perumahan kelas menengah bawah yang menjadi core business Bank BTN, berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2016 mencatatkan adanya peningkatan. Kredit dan pembiayaan yang disalurkan Bank BTN naik 18,9%.

Pertumbuhan ini di atas rata-rata industri yang hanya tumbuh sekitar 8,1%. Ini menandakan permintaan rumah masih cukup tinggi, khususnya pasar perumahan yang garap BTN selama ini. "Kerja sama dengan Taspen mudah-mudahan akan menambah volume realisasi kredit baru dari lingkungan PNS," tandas Maryono.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4554 seconds (0.1#10.140)