Kementerian PUPR Berencana Bangun Jembatan Apung Pertama di Indonesia

Jum'at, 06 Mei 2016 - 06:32 WIB
Kementerian PUPR Berencana Bangun Jembatan Apung Pertama di Indonesia
Kementerian PUPR Berencana Bangun Jembatan Apung Pertama di Indonesia
A A A
JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berencana membangun jembatan apung pertama di Indonesia. Jembatan sepanjang 40 meter ini akan menyambungkan Desa Ujung Alang dan Desa Klaces di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan PUPR, Arie Setiadi Moerwanto mengatakan jembatan ini menggunakan teknologi apung pertama di Indonesia dan rencananya dipasang pada bulan ini.

“Pemilihan teknologi apung untuk jembatan ini karena setelah dilakukan pengamatan, lokasi ini tidak dimungkinkan untuk membangun jembatan dengan teknologi pancang,” ujarnya, Kamis (5/5/2016).

Menurut Arie, bila ingin dibangun dengan teknologi pancang maka pembangunan jembatan ini membutuhkan biaya besar. Hasil pengamatan mereka menemukan sedimen di lokasi jembatan yang akan dibangun dengan kedalaman sampai 20 meter.

Kondisi demikian membuat tim memutuskan menggunakan teknologi apung untuk pembangunan jembatan. Selain biaya rendah, menariknya teknologi jembatan hasil Balitbang PUPR ini dapat dibongkar pasang sehingga bisa dipindah-pindah.

Arie menceritakan sejatinya ide pembangunan jembatan ini berasal dari bekas Menko bidang Kemaritiman, Indroyono Soesilo pada 2015 kemarin. Lantas Pusat Litbang Jalan dan Jembatan (Pusjatan) melakukan perancangan pada awal 2016 ini dan selanjutnya melakukan uji coba perakitan jembatan apung pada April 2016.

Menanggapi rencana ini, Pemerintah Kabupaten Cilacap semringah dan berharap segera terwujud sejingga kampung nelayan tersebut tidak tertinggal dari kampung lainnya. “Pembangunan jembatan apung ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kampung Laut,” ujar Sekretaris Daerah Cilacap, Sutarjo.

Dia mengatakan selama ini warga Kampung Laut mengalami kesulitan akses transportasi penghubung antar wilayah dan persoalan tingginya sedimentasi di Laguna Segara Anakan.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3888 seconds (0.1#10.140)