Setelah Tuban, Pertamina Sodorkan Kilang Bontang ke Rosneft

Senin, 23 Mei 2016 - 21:22 WIB
Setelah Tuban, Pertamina Sodorkan Kilang Bontang ke Rosneft
Setelah Tuban, Pertamina Sodorkan Kilang Bontang ke Rosneft
A A A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) ternyata begitu bersemangat menawarkan sejumlah proyek pembangunan kilang dalam negeri kepada Rosneft. Setelah mendapat angin segar dari perusahaan migas asal Rusia tersebut untuk proyek kilang baru (new gross root/GRR) di Tuban, kini perseroan menyodorkan proyek kilang GRR di Bontang, Kalimantan Timur.

Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto menuturkan, pihaknya mengaku tertarik dengan Rosneft lantaran perusahaan tersebut memiliki teknologi yang mumpuni. Selain itu, Rusia juga merupakan salah satu penghasil minyak mentah terbesar di dunia, sehingga pasokannya pun tak perlu dikhawatirkan.

"Sangat memungkinkan (Rosneft masuk di Kilang Bontang). Karena kami lihat suplai crude-nya. Kemudian teknologinya. Kemudian mereka kan sangat kuat posisinya," katanya di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Senin (23/5/2016).

Kendati demikian, mantan Bos Semen Indonesia ini mengaku, untuk saat ini perseroan masih fokus merampungkan kerja sama dengan Rosneft untuk Kilang Tuban. Saat ini pihaknya pun belum bisa membocorkan angka investasi yang ditanamkan Rosneft untuk proyek kilang di Tuban, karena masih dalam tahap finalisasi.

"Kami sedang memfinalkan negosiasi-negosiasi. Nanti ya (angka investasi kilang Tuban). Mudah-mudahan bisa disampaikan," imbuh dia.

Dia menuturkan, kerja sama antara Pertamina dan Rosneft karena perseroan menyadari bahwa saat ini jarak antara produksi dan kebutuhan minyak mentah di Indonesia masih sangat jauh. Sehingga mau tidak mau Indonesia butuh tambahan pasokan dari luar negeri.

"Kita masih ada gap besar kan di upstream. Jadi harus ada suplai besar dari luar negeri terkait itu. Kami bisa lihat integrated upstream dengan hilirnya," tandasnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerja ke Rusia pekan lalu menerima CEO Rosneft, Igor Sechin beserta rombongan. Dalam pertemuan, Rosneft berharap dapat melakukan kerja sama dengan Pertamina untuk membangun kilang minyak di Tuban, Jawa Timur, dengan total investasi sebesar USD13 miliar dan kapasitas produksi 320 ribu barel per hari.

Di negaranya, Rosneft dikenal sebagai perusahaan multinasional terbesar yang dimiliki pemerintah Rusia dan menghasilkan berbagai macam produk perminyakan. ‎Selain bekerja sama untuk membangun kilang minyak di Tuban, Rosneft juga berkomitmen agar Pertamina dapat berperan serta dalam penambangan minyak di Rusia untuk kemudian dibawa ke Indonesia sebagai cadangan minyak nasional.

"Kami memang sudah melakukan pembicaraan cukup dalam dan mereka (Rosneft) berkomitmen bahwa Pertamina dapat turut berpartisipasi di ladang-ladang minyak di Rusia," kata Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (20/5/2016).

Pemerintah Indonesia saat ini sedang melakukan studi kelayakan terhadap ladang-ladang minyak Rusia dan menemukan kesimpulan bahwa ladang tersebut layak untuk digunakan. "Potensinya kami targetkan total 200 juta barel tapi harapannya dapat 35 ribu barel per hari," imbuh dia.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6330 seconds (0.1#10.140)