BNI Tarik Minat Investasi ke Daerah

Minggu, 29 Mei 2016 - 07:05 WIB
BNI Tarik Minat Investasi ke Daerah
BNI Tarik Minat Investasi ke Daerah
A A A
BOJONEGORO - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro membentuk kemitraan yang saling mendukung dalam menarik minat investasi ke daerah. BNI menjadikan pola kemitraan ini sebagai proyek percontohan yang akan diterapkan di daerah-daerah lain.

Dalam pola kerja sama ini, BNI akan memberikan kemudahan dalam penyaluran kredit investasi yang dibutuhkan dan dipadu dengan kemudahan pengurusan izin investasi, serta kelengkapan infrastruktur yang disiapkan Pemkab Bojonegoro.

Pola Kemitraan tersebut dibungkus dalam acara Bojonegoro Investment Day 2016 yang digelar di Bojonegoro, Jawa Timur, Sabtu (28/5/2016). Hadir pada kesempatan tersebut Bupati Bojonegoro Suyoto dan Direktur Bisnis Korporasi BNI Herry Sidharta.

Pada kesempatan yang sama, BNI mengajak nasabah sekaligus calon-calon investor potensial untuk melihat langsung debitur BNI yang sukses menjalankan bisnisnya di Bojonegoro. Acara ini dilaksanakan sebagai pembuktian bahwa BNI menyalurkan kredit secara selektif pada pelaku usaha yang benar-benar prospektif dan produktif.

BNI juga mengajak nasabah pilihannya untuk mendengarkan paparan dari Bupati Bojonegoro tentang potensi-potensi investasi yang terbuka di kabupaten tersebut, serta dukungan pemerintah kabupaten terhadap setiap usul investasi. Pemerintah Bojonegoro memiliki kapasitas dalam membangun kelengkapan pendukung investasi terutama infrastruktur serta berkeinginan kuat untuk memberikan kemudahan dalam perizinan.

“Kegiatan ini akan memberikan manfaat bagi investor berupa kemudahan akses investasi, bagi pemerintah daerah berupa peningkatan pertumbuhan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat, serta bagi BNI akan mendapatkan manfaat berupa bisnis nasabah yang dapat ditangkap,” ujar Herry Sidharta, dalam keterangan persnya kepada Sindonews.

Bojonegoro Investment Day 2016 merupakan acara yang diselenggarakan untuk menciptakan sinergi antara BNI, investor, dan Pemkab Bojonegoro dengan konsep acara meliputi seminar, gala dinner, dan site visit. Kabupaten Bojonegoro adalah daerah yang tepat untuk menjadi tujuan investasi karena merupakan daerah yang berhasil mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang sangat tinggi di tahun 2015 (19,34%), melampaui kecepatan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur dan bahkan Nasional yang berada pada level 5,44% dan 4,79%. Di mana daya beli pun terpelihara dengan laju inflasi yang ditekan di level 2,91%.

Bupati Bojonegoro Suyoto memaparkan, Bojonegoro tidak hanya memiliki potensi daerah yang sangat bernilai, tapi juga memiliki iklim yang kondusif bagi investor dengan sumber daya manusia yang kompetitif.

Pemerintah Kabupaten juga memiliki tata kelola kebijakan pemerintah daerah yang mendukung investasi antara lain insentif padat karya, dan dibentuknya tim penjemput investasi. Bojonegoro memastikan bahwa infrastruktur pendukung usaha tersedia secara prima.

“Keunggulan Kompetitif yang kami miliki di Bojonegoro antara lain adanya Tim Penjemput Investasi yang akan mengurus seluruh perijinan investasi. Kami juga memberikan insentif bagi industri padat karya berupa penghapusan dan pengurangan pajak. Disisi sumber daya manusia, ada sekitar 12.000 orang yang kami latih atas biaya pemerintah daerah dan ada 1,1 juta jiwa yang berusia produktif. Di bidang infrastruktur, kami siap membangun infrastruktur yang dibutuhkan,” terangnya.

Berbagai potensi yang menjanjikan di Bojonegoro, antara lain terdapat lahan produktif seluas 78.000 hektare dengan populasi sapi lebih dari 160.000 ekor, cadangan minyak mencapai 650 juta barrel dan cadangan gas sebesar 6 trillion cubic feet. Bojonegoro juga menjaga komposisi kawasan hutan sekitar 44% dari total wilayahnya. Lingkungan dijaga agar tetap dapat mendukung kualitas hidup penduduknya, di mana di dalamnya masih tersedia kandungan air lebih dari 700 juta meter kubik.

Penyaluran kredit di daerah yang memiliki potensi ekonomi tinggi dan dukungan maksimal dari pemerintah daerah setempat merupakan salah satu tolok ukur tingkat kesehatan bisnis perbankan, seperti yang dilakukan BNI pada debitur-debiturnya di Bojonegoro. Melalui Bojonegoro Investment Day 2016, BNI menunjukkan potensi bisnis masih terbuka bagi pelaku usaha lainnya dan korporasi yang siap memberikan dukungan pembiayaan.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6525 seconds (0.1#10.140)