Tom Lembong Ungkap Penyebab Samsung Pilih Vietnam Ketimbang RI

Rabu, 01 Juni 2016 - 13:56 WIB
Tom Lembong Ungkap Penyebab Samsung Pilih Vietnam Ketimbang RI
Tom Lembong Ungkap Penyebab Samsung Pilih Vietnam Ketimbang RI
A A A
JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Thomas Trikasih Lembong menganggap wajar raksasa elektronik asal Korea Selatan, Samsung Electronics ‎lebih memilih membangun pabrik di Vietnam dibanding Indonesia. Pasalnya, Vietnam dinilai lebih kompettif dibanding Indonesia dalam hal investasi.

Dia mengatakan, kebijakan yang diambil Vietnam menunjukkan mereka sudah sangat siap terhadap kedatangan investor dari luar negeri. Sehingga, wajar jika Samsung lebih memilih untuk berinvestasi di negara tersebut.

Apalagi, Vietnam sudah sejak tujuh hingga delapan tahun lalu giat mengundang investor asing. "Mereka giat mengundang investor asing. Contohnya, Samsung Electronics investasi di Vietnam. Vietnam juga sangat kompetitif menawarkan tax incentive 30 tahun. Infrastrukturnya juga lengkap," ‎imbuh dia di Jakarta, Rabu (1/6/2016).

Bahkan, seperempat ekspor nonmigas Vietnam dikontribusikan oleh raja elektronik asal Negeri Gingseng tersebut dengan porsi sekitar USD40 miliar. Total ekspor nonmigas Vietnam pada tahun lalu mencapai USD160 miliar atau melampaui Indonesia yang hanya USD150 miliar.

"‎Tahun alu ekspor nonmigas Vietnam sudah melampaui Indonesia, Vietnam USD160 miliar. Dan seperempatnya itu dari Samsung Electronics. Pertama kecil-kecilanan, pelan-pelan tambah terus dan hanya Samsung saja sudah ekspor USD40 miliar," tuturnya.

Tom menambahkan, Indonesia juga kalah dengan Vietnam dalam hal perjanjian perdagangan bebas. Vietnam lebih dulu merampungkan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dengan Uni Eropa, serta menjadi 12 anggota pendiri Trans Pacific Partnership (TPP).

Sementara, Indonesia butuh tiga tahun menyelesaikan scooping papers CEPA-UE dan saat ini masih menimbang masuk di TPP. "‎Jadi wajar saya kira mulai banyak pabrik dari Indonesia ke Vietnam atau dari Filipina ke Vietnam. ‎Dengan FTA, Vietnam punya akses bebas ke Eropa dan Amerika Utara. Sementara kita di tarif saja bisa kalah 10%-12%," pungkas Mendag.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8940 seconds (0.1#10.140)