Penurunan Minyak Dunia Dongkrak Industri Penerbangan AS

Rabu, 15 Juni 2016 - 12:34 WIB
Penurunan Minyak Dunia Dongkrak Industri Penerbangan AS
Penurunan Minyak Dunia Dongkrak Industri Penerbangan AS
A A A
TEXAS - Ketika pertumbuhan pendapatan mayoritas industri Amerika Serikat (AS) sepanjang kuartal pertama tahun 2016 tercatat melambat, industri penerbangan Negeri Paman Sam -julukan AS- justru masih kuat bertahan. CEO American Airlines Doug Parker menekankan, industri penerbangan secara permanen telah memecahkan masalah mereka.

Beberapa maskapai seperti American, Delta, dan United belum lama ini melaporkan keuntungan setelah selama satu dekade berjuang. Tahun lalu American Airlines mencetak lonjakan keuntungan sebesar 50% menjadi USD6,3 miliar. Menurut salah satu CEO maskapai Brian Sumers mengatakan sangat yakin industri penerbangan telah melewati masalah profitabilitas dengan baik.

"Pandangan pribadi saya adalah bahwa Anda tidak akan melihat kerugian dalam industri ini sama sekali. Kami telah sampai di titik, dimana seperti bisnis lainnya memiliki tahun yang baik dan buruk. Tapi bukan tahun terburuk, melainkan hanya kurang baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya," jelas CEO American Airlines Doug Parker seperti dilansir BBCnews, Rabu (15/6/2016).

(Baca Juga: Harga Minyak Dunia Kembali Turun Dihantui Brexit)

Dia juga menambahkan sangat optimis terkait potensi bisnis maskapai. Meski begitu Industri penerbangan secara tradisional merupakan binis yang sangat volatile dengan margin tipis dan persyaratan modal yang tinggi. Hal itu berarti mempersempit ruang untuk melakukan kesalahan. Sebagai akibatnya dalam satu dekade lalu, airline sering terancam bangkrut.

Selama beberapa tahun terakhir, telah terjadi perubahan mendasar dalam cara maspakai AS dijalankan. Setelah fase kebangkrutan dan konsolidasi dengan bergabungnya American dan US Airways, Delta merger dengan Northwest, serta United bersama Continental, tampaknya maskapai telah menjadi lebih fokus dan efisien.

Maskapai penerbangan lebih berhati-hati dalam memperluas kapasitas dan rute. Walaupun harga minyak mentah menjadi murah selama 24 bulan terakhir, dipastikan telah mendorong kinerja keuangan maskapai saat pengeluaran bahan bakar menjadi lebih rendah.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5169 seconds (0.1#10.140)