Tambahan Subsidi Ditolak, PLN Bakal Naikkan Tarif Listrik 900 VA

Kamis, 16 Juni 2016 - 18:32 WIB
Tambahan Subsidi Ditolak, PLN Bakal Naikkan Tarif Listrik 900 VA
Tambahan Subsidi Ditolak, PLN Bakal Naikkan Tarif Listrik 900 VA
A A A
JAKARTA - Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir mengaku perseroan terpaksa menaikkan tarif listrik pelanggan berdaya 900 voltampere (VA). Pasalnya, pengajuan tambahan subsidi senilai Rp18,30 triliun ditolak Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.

Dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2016, pemerintah menetapkan subsidi listrik Rp38,38 triliun dengan asumsi pada Juli 2016 telah dilakukan pengalihan subsidi bagi 18 juta pelanggan berdaya 900 VA. Namun ternyata, pengalihan subsidi bagi pelanggan mampu tersebut belum bisa dilakukan pada tahun ini sehingga PLN harus menanggung beban subsidi listrik para pelanggan tersebut.

"‎Ini mau tambah (subsidi listrik) di APBNP enggak oke, akhirnya tetap Rp38 triliun. Tapi kan duitnya sudah dinikmati oleh rakyat, jadi harus ada tambahan (subsidi)," katanya di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Kamis (16/6/2016).

(Baca Juga: Pencabutan Subsidi Ditolak, Tarif Listrik 900 VA Batal Naik)

Oleh sebab itu, sambung mantan Bos BRI ini, PLN mau tidak mau harus menaikkan tarif listrik bagi seluruh pelanggan berdaya 900 VA tersebut. Jika tidak menurutnya, PLN justru yang akan menanggung kerugian dari beban subsidi tersebut.

"‎Iya naikkan tarif (900VA). Kalo negara tidak kasih uang bagaimana. Tadinya kan 900 watt tidak mau disubsidi lagi. Lalu diperpanjang sampai Juni. Januari sampai Juni siapa yang mau bayar. Itu kendalanya," imbuh dia.

Kendati demikian, PLN mengaku akan menyerahkan sepenuhnya waktu yang tepat untuk kenaikan subsidi listrik‎ tersebut. Menurutnya, PLN hanya akan menaikkan tarif listrik pelanggan 900 VA, sementara untuk kategori lainnya tidak akan dinaikan.

"Biar ESDM yang memutuskan (waktu kenaikan tarif listrik). Saya tidak tahu. Enggak ada (pilihan lain), kecuali dinaikkan oleh pemerintah. Belum ada opsi lain dari pemerintah," tandasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5198 seconds (0.1#10.140)