Mendikbudristek: Stop Jadikan Calistung Satu-satunya Bukti Keberhasilan Belajar di PAUD

Rabu, 07 Juni 2023 - 14:54 WIB
loading...
Mendikbudristek: Stop Jadikan Calistung Satu-satunya Bukti Keberhasilan Belajar di PAUD
Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim. Foto/YouTube Kemendikbudristek.
A A A
JAKARTA - Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim menekankan kemampuan yang diajari dan dikembangkan di PAUD dan SD kelas awal bukan hanya baca, tulis, dan berhitung (calistung). Hal ini ditekankan juga melalui Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan.

Namun kemampuan yang perlu dibangun bagi siswa di pendidikan anak usia dini adalah juga kematangan emosional, kemampuan berkomunikasi, budi pekerti, dan lain-lain.

Hal ini disampaikan pada Pernyataan Komitmen Bersama Gerakan Transisi PAUD yang Menyenangkan diikuti oleh 650 peserta, di Jakarta, Rabu (7/6/2023).

Mendikbudristek pun mengajak para peserta untuk mendorong satuan pendidikan agar menerapkan pembelajaran yang membangun kemampuan fondasi peserta didik secara holistik.

Baca juga: Nadiem: Pembelajaran di PAUD dan SD Harus Menyenangkan

“Kita harus berhenti memaknai calistung sebagai satu-satunya bukti keberhasilan belajar di PAUD dan syarat penerimaan peserta didik di SD/MI,” ujarnya, melalui siaran pers, Rabu (7/6/2023).

Mendikbudristek juga mengajak para seluruh peserta untuk meluruskan miskonsepsi bahwa keterampilan calistung tidak boleh dibangun di PAUD tanpa kemampuan literasi dan numerasi agar peserta didik tidak hanya menghafal huruf dan angka saja, namun juga mampu memahami dan mengolah informasi secara kritis.

“Kemampuan literasi dan numerasi harus dibangun dalam cara bertahap dan dengan pendekatan yang menyenangkan,” imbuh Nadiem.

Baca juga: OASE-KIM dan Bunda PAUD Berkomitmen Dukung Program Merdeka Belajar Episode ke-24

Untuk mengubah paradigma dan miskonsepsi yang sudah lama dipercaya oleh masyarakat luas, dibutuhkan usaha yang keras dan keterlibatan banyak pihak seperti pemerintah daerah (Pemda), satuan pendidikan, Bunda PAUD, serta organisasi mitra, dan yayasan penyelenggara pendidikan.

Beberapa praktik baik yang telah dilakukan dari kolaborasi tersebut adalah dengan membentuk kelompok belajar untuk membantu guru mengubah proses belajar di satuan pendidikan, melakukan pertukaran guru PAUD dan SD untuk saling berbagi pengalaman dan praktik baik, dan menyebarkan booklet advokasi untuk mengundang lebih banyak masyarakat yang mengikuti gerakan ini.

Dengan pernyataan komitmen bersama yang telah dicanangkan, Mendikbudristek berharap akan menjadi pengikat kolaborasi semua pihak dalam mewujudkan transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan.

“Dengan semangat gotong royong, mari kita melahirkan generasi Pelajar Pancasila dengan kemampuan fondasi yang holistik dan kuat, serta terus bergerak serentak mewujudkan Merdeka Belajar,” ajak Nadiem.
(nnz)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1849 seconds (0.1#10.140)