Rizal Ramli Ambisi Bangun Pusat Pelelangan Ikan Sekelas Tokyo

Rabu, 29 Juni 2016 - 15:45 WIB
Rizal Ramli Ambisi Bangun Pusat Pelelangan Ikan Sekelas Tokyo
Rizal Ramli Ambisi Bangun Pusat Pelelangan Ikan Sekelas Tokyo
A A A
JAKARTA - Pemerintah nampaknya tidak main-main dengan rencananya mengembangkan potensi perikanan di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Bahkan, Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman Rizal Ramli berencana membangun pusat pelelangan ikan seperti di Tsukiji Market, Tokyo di Kepulauan Natuna.

Tsukiji Market merupakan pasar induk yang berada di distrik kota Chuo, Tokyo dan menjadi pusat grosir hasil laut dan hasil pertanian. Pasar ini telah mulai beroperasi sejak 2 Februari 1935, dan merupakan salah satu pasar tertua di Tokyo.

(Baca: Stok Meningkat, Jokowi Minta Kembangkan Industri Perikanan)

"Pernah denger kan tempat lelang paling top di dunia itu namanya Tsukiji Market, di mana lelang ikan terjadi di situ. Kenapa musti di Tokyo, wong ikannya di Indonesia," kata dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (29/6/2016).

Menteri yang terkenal dengan jurus rajawali kepret ini berambisi membangun kota perikanan di Natuna. Tokyo menjadi negara percontohan (benchmark) untuk Indonesia membangun kota perikanan. Nantinya, di Natuna akan dibuat fasilitas penampung (cold storage) khusus perikanan.

"Jadi, kita perlu bangun di Natuna, pusat lelang ikan regional supaya orang dari seluruh dunia bisa lelang di situ. Karena itu, kita sediakan infrastruktur, cold storage dan sebagainya. Itu di dalam bidang fishery," tandas dia.

(Baca: Menko Maritim Beberkan Cara Genjot Potensi Perikanan Natuna)

Sebelumnya, Pre‎siden Joko Widodo (Jokowi) berencana mengembangkan industri perikanan serta industri minyak dan gas (migas) di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Hal ini seiring dengan memanasnya ketegangan di Laut China Selatan setelah ditembaknya kapal China yang memasuki wilayah tersebut.

Dia menuturkan, selama ini sektor kelautan dan perikanan di Natuna belum dikembangkan dengan baik. Bahkan, dari laporan yang diterima hanya 8,9% ‎potensi perikanan yang telah dikembangkan di wilayah tersebut.

"‎Saya mendapat laporan bahwa produksi di sektor kelautan dan perikanan di Natuna hanya sebesar 8,9% dari potensi yang kita miliki," pungkas Rizal. (Baca: Pemerintah Kebut Industri Perikanan dan Migas di Natuna)
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8033 seconds (0.1#10.140)