Tarif Angkutan Udara Jadi Pendorong Utama Inflasi Juni 2016

Jum'at, 01 Juli 2016 - 14:44 WIB
Tarif Angkutan Udara Jadi Pendorong Utama Inflasi Juni 2016
Tarif Angkutan Udara Jadi Pendorong Utama Inflasi Juni 2016
A A A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ada beberapa faktor penyebab utama inflasi Juni 2016 yang mencapai 0,66% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 124,29. Dari 82 kota IHK, seluruhnya mengalami inflasi. Salah satu penyebab utama inflasi Juni karena kenaikan tarif angkutan udara yang melonjak naik 8,72% dan andilnya terhadap inflasi sebesar 0,08 persen dan bobotnya 1,02 persen.

"Hal ini karena meningkatnya jasa permintaan angkutan udara. Kemudian ada arus mudik juga di bulan Juni, maka permintaan tiket meningkat. Terjadi kenaikan di 38 kota IHK, tertinggi di Balikpapan 48% dan Tarakan 36%," ungkap Kepala BPS Suryamin di Jakarta, Jumat (1/7/2016).

(Baca Juga: Terendah Sejak 2010, Inflasi Juni 2016 0,66%)

Selain itu, inflasi juga disumbang daging ayam ras dengan kenaikan harganya 5,36% dan bobot 1,26%. Hal ini terjadi karena ada kenaikan pada tingkat distributor dan terjadi pada 74 kota dan yang tertinggi di Bima sebesar 28% dan Lhoksmawe 24%. "Ini hampir semua di kota IHK, kalau bulan puasa pada makan ayam. Jadi permintaannya tinggi," kata dia.

Ikan segar juga menyumbang inflasi cukup besar dengan perubahan harga 2,15% dan bobot 2,26%. Kenaikan ini, kata Suryamin justru menggembirkan karena konsumsi ikan sudah tinggi di kalangan masyarakat.

"Namun kurangnya pasokan dari nelayan juga menjadi faktor karena cuaca yang kurang baik. Kan kita ada kemarau basah, kemudian di Pasuruan Jawa Timur yang kampung nelayan juga banjir, itu pengaruh," katanya.

Telur ayam ras menjadi komoditas keempat yang mengalami kenaikan harga 5,06% dengan bobot 0,73%. Kenaikan ini karena meningkatkan permintaan selama ramadhan dan lebaran. Kenaikan harga di 79 kota IHK dan tertinggi terjadi di Palu sebesar 20% dan Sorong 16%.

Kelima ada gula pasir pasir yang mencatatkan kenaikan harga mencapai 6% dan bobot 0,55% disebabkan lonjakan permintaan. Ada kenaikan di 81 kota IHK dan tertinggi terjadi di Balikpapan 17% dan Tanjung 11%.

Untuk penyebab deflasi Juni 2016, BPS mencatat hanya 1 komoditas yang mengalami penurunan harga yakni bawang merah. Padahal, kata Suryamin, bawang merah di tahun-tahun sebelumnya selama puasa dan lebaran naik tinggi.

"Bawang merah itu terjadi penurunan hingga 10,19% dengan andil 0,07%. Ini karena pasokan sudah banyak di sentra produksi. Terjadi penurunan di 78 kota IHK dengan yang tertinggi di Pare-pare 30% dan Madiun 28%," tutup dia.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4723 seconds (0.1#10.140)