Semester I, Penjualan Semen Indonesia Naik Tipis
A
A
A
JAKARTA - Ketatnya persaingan di industri semen nasional membuat volume penjualan dalam negeri PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) pada semester I 2016 (Januari-Juni 2016) tercatat 12,184 juta ton atau hanya naik tipis 0,016% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat 11.989 juta ton.
Direktur Utama Semen Indonesia Rizkan Chandra mengakui, persaingan industri semen nasional semakin ketat. Kehadiran pemain-pemain asing yang memperketat persaingan dinilainya membuat pasokan semen di dalam negeri melimpah.
"Untuk memenangkan persaingan di era yang semakin ketat, Semen Indonesia terus melakukan efisiensi, baik di sisi produksi atau penjualan. Selain itu, perusahaan juga memperluas layanan dan memperbanyak produk turunan," kata Rizkan melalui keterangan tertulis, Jumat (15/7/2016).
Rizkan menyebut, Semen Indonesia saat ini tidak hanya fokus menggarap Indonesia tapi juga kawasan regional sebagai pasar baru. Dia menyebut, sepanjang paruh pertama tahun ini, pihaknya telah mengekspor 189 ribu ton semen ke luar negeri. "Saat ini perusahaan juga sedang intens melakukan proses akuisisi perusahaan semen di luar negeri yang diharapkan rampung pada akhir tahun," ungkapnya.
Dia menambahkan, Semen Indonesia juga tengah menyelesaikan dua pabrik baru yaitu Pabrik Rembang, Jawa Tengah dan Pabrik Indarung VI Padang, Sumatera Barat dengan kapasitas masing-masing 3 juta ton. Saat ini, kata dia, proses pengerjaan proyek Pabrik Rembang sudah mencapai 94% sedangkan Pabrik Indarung VI sudah 91%.
"Proyek Pabrik Rembang saat ini memasuki tahap akhir dengan beberapa pengerjaan proses penyelesaian seperti preheater, kiln, dan belt conveyour dari area tambang ke pabrik. Pabrik Indarung VI pun demikian," sambungnya.
Kedua pabrik ini diharapkan dapa beroperasi pada akhir tahun ini sehingga menambah total kapasitas produksi perusahaan hingga 37 juta ton per tahun dari kapasitas saat ini 36 juta ton per tahun.
Direktur Utama Semen Indonesia Rizkan Chandra mengakui, persaingan industri semen nasional semakin ketat. Kehadiran pemain-pemain asing yang memperketat persaingan dinilainya membuat pasokan semen di dalam negeri melimpah.
"Untuk memenangkan persaingan di era yang semakin ketat, Semen Indonesia terus melakukan efisiensi, baik di sisi produksi atau penjualan. Selain itu, perusahaan juga memperluas layanan dan memperbanyak produk turunan," kata Rizkan melalui keterangan tertulis, Jumat (15/7/2016).
Rizkan menyebut, Semen Indonesia saat ini tidak hanya fokus menggarap Indonesia tapi juga kawasan regional sebagai pasar baru. Dia menyebut, sepanjang paruh pertama tahun ini, pihaknya telah mengekspor 189 ribu ton semen ke luar negeri. "Saat ini perusahaan juga sedang intens melakukan proses akuisisi perusahaan semen di luar negeri yang diharapkan rampung pada akhir tahun," ungkapnya.
Dia menambahkan, Semen Indonesia juga tengah menyelesaikan dua pabrik baru yaitu Pabrik Rembang, Jawa Tengah dan Pabrik Indarung VI Padang, Sumatera Barat dengan kapasitas masing-masing 3 juta ton. Saat ini, kata dia, proses pengerjaan proyek Pabrik Rembang sudah mencapai 94% sedangkan Pabrik Indarung VI sudah 91%.
"Proyek Pabrik Rembang saat ini memasuki tahap akhir dengan beberapa pengerjaan proses penyelesaian seperti preheater, kiln, dan belt conveyour dari area tambang ke pabrik. Pabrik Indarung VI pun demikian," sambungnya.
Kedua pabrik ini diharapkan dapa beroperasi pada akhir tahun ini sehingga menambah total kapasitas produksi perusahaan hingga 37 juta ton per tahun dari kapasitas saat ini 36 juta ton per tahun.
(ven)