BPR Danagung Syariah Akui Pertumbuhan Bisnis 2016 Melambat

Minggu, 24 Juli 2016 - 19:31 WIB
BPR Danagung Syariah Akui Pertumbuhan Bisnis 2016 Melambat
BPR Danagung Syariah Akui Pertumbuhan Bisnis 2016 Melambat
A A A
YOGYAKARTA - Direktur Utama BPR Danagung Syariah Rahmat Sutapa mengaku tahun ini mengalami perlambatan pertumbuhan dari lini bisnis mereka, meski pada tahun-tahun sebelumnya selalu tumbuh dengan baik.

Atas dasar itu, pihaknya membidik Kabupaten Gunungkidul untuk mengembangkan bisnis. Potensi pariwisata yang begitu besar di wilayah ini menjadikan bank dari Danagung Group ini melirik Gunungkidul untuk membuka kantor cabang mereka yang baru. "Setiap tahun terus tumbuh, dan terus terang tahun ini agak susah," kata dia, Minggu (24/7/2016).

Sebelum Ramadhan, pihaknya sangat merasakan susahnya melempar pembiayaan ke pasar. Perlambatan ekonomi yang terjadi tahun ini mengakibatkan sektor usaha terutama Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) juga terdampak. Akibatnya, serapan kredit atau pembiayaan dari perbankan baik konvensional ataupun syariah juga mengecil.

Hingga tahun ke-9 ini, aset BPR Danagung Syariah mengalami pertumbuhan. Tahun ini, aset mereka mencapai Rp36 miliar, angka yang cukup baik di tengah persaingan industri BPR ataupun BPR Syariah yang cukup ketat di wilayah ini.

Untuk outstanding pembiayaan pihaknya menandaskan tetap aman dan masih diminati. Karena, terus berkembang, maka pihaknya berencana akan menambah lagi satu kantor cabang. Rencananya, kantor cabang tersebut akan mereka bangun di Kabupaten Gunungkidul.

Kantor cabang tersebut akan menambah daftar kantor layanan mereka. Saat ini mereka baru memiliki satu kantor cabang utama dan satu kantor cabang pembantu. "Tahun ini kami merencanakan membangunnya," ucapnya.

Menurut Rahmad, pihaknya memang khusus membidik Gunungkidul untuk mengembangkan sayap mereka. Potensi Gunungkidul terutama dari sektor pariwisata sangat besar. Saat ini, industri pariwisata DIY sebenarnya terkonsentrasi di Gunungkidul.

Ratusan obyek wisata masih banyak yang belum tergali secara maksimal. Tak sekadar industri pariwisata, saat ini Gunungkidul juga menarik untuk menjadi lokasi investasi. Perputaran uang yang cukup tinggi di wilayah ini menjadi daya tarik tersendiri.

Misalnya, lanjut dia, perputaran uang selama libur Lebaran yang lalu cukup besar. Berdasarkan informasi yang dia dapat, perputaran uang di wilayah ini mencapai Rp135 miliar lebih. "Ini menarik untuk digarap. Makanya kami membidik Gunungkidul," ujarnya.

Kepala Perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) DIY Fauzi Nugraha menyambut baik rencana pengembangan kantor cabang kalangan perbankan. Hal ini akan semakin mendekatkan antara bank dengan nasabah. Sehingga, akan semakin banyak warga masyarakat yang terakomodir atau bersinggungan dengan perbankan.

"Saat ini literasi masyarakat tentang perbankan memang masih rendah. Kami terus bergerilya meningkatkan literasi tersebut," tandasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6302 seconds (0.1#10.140)