Enam Tahun Tinggalkan Indonesia, Sri Mulyani Siap Belajar Lagi

Rabu, 27 Juli 2016 - 20:34 WIB
Enam Tahun Tinggalkan Indonesia, Sri Mulyani Siap Belajar Lagi
Enam Tahun Tinggalkan Indonesia, Sri Mulyani Siap Belajar Lagi
A A A
JAKARTA - Seperti janjinya saat pemancangan batu pertama Gedung Dirjen Bea Cukai Jawa Tengah dan Yogykarta pada enam tahun lampau, Sri Mulyani mengatakan akan selalu kembali ke Indonesia karena negeri ini tempatnya tinggal.

Kini, dirinya kembali ke Tanah Air usai Presiden Joko Widodo meminangnya menjadi Menteri Keuangan menggantikan Bambang Brodjonegoro.

Kendati pernah menjadi Menteri Keuangan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan baru saja resign dari Managing Director Bank Dunia, Sri mengaku akan kembali mempelajari struktur anggaran di Indonesia. Selain karena beda rezim, enam tahun tinggal di luar negeri juga membuatnya harus menggali kembali pengetahuannya tentang struktur anggaran pemerintah.

"Saya akan lakukan yang terbaik dan tentu saja setelah enam tahun saya akan melihat bagaimana struktur anggaran. Apa yang sudah dicapai oleh Pak Bambang (mantan Menkeu) dan apa yang telah dijadikan kesepakatan dengan DPR," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (27/7/2016).

Sri Mulyani juga akan mempelajari usaha yang telah dibuat oleh Menteri Keuangan sebelumnya terkait rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Hal ini demi mendongkrak perekonomian Indonesia, seperti yang diamanatkan Presiden Jokowi kepadanya.

"Dan tentu saja dalam rangka mendongkrak perekonomian agar kinerja dari sisi penciptaan kesempatan kerja, pengentasan kemiskinan dan isu-isu yang harus ditangani dengan sungguh sungguh untuk bisa menciptakan pertumbuhan dan kepercayaan di masyarakat," imbuh dia.

Wanita yang pernah dinobatkan sebagai Menteri Keuangan Terbaik Asia 2006 ini mengaku mendapat amanat dari Jokowi untuk menggunakan seluruh instrumen pemerintah, baik dari sisi anggaran, kebijakan, langkah akselarasi kegiatan ekonomi agar Indonesia dapat bertahan dari guncangan dan tekanan dari global.

"Di sisi lain memperkuat fondasi perekonomian kita, apakah dari sisi masyarakat, dari sisi private sector, dan juga dari sisi governance. Saya rasa itu pesan paling penting yang akan saya perhatikan dalam hal melihat seluruh aspek APBN dan kegiatan dari anggaran dan kebijakan fiskal yang sudah ditetapkan," tandasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7720 seconds (0.1#10.140)